UNSUR LOGAM
Tugas matakuliah Kimia Anorganik
Disusun Oleh:
Dinda
Rani
Nurfitriani
Oka
Owen Juanto
Akademi Kimia Analisis
Jalan Pangeran Sogiri Nomor 283 Tanah Baru – Bogor
Tahun Ajaran 2012/2013
Unsur Logam
I. Pengertian
Istilah
logam secara khas memberikan suatu unsure yang merupakan konduktor listrik yang
baik dan mempunyai konduktifitas panas, rapatan, kemudahan ditempa, kekerasan
keelektropositifan yang tinggi. Meskipun demikian, beberapa unsure (boron,
silicon, germanium, arsen,dan tellurium), yang diacu sebagai metalloid,
mempunyai satu atau lebih sifat- sifat tersebut, tetapi tidaklah cukup
membedakaannya dalam kekhasannya untuk memungkinkan suatu pemisanhan yang
persis logam atau nonlogam.
Logam
adalah unsur yang jumlah elektron dikulit terluar atomnya lebih
kecil atau sama dengan nomor perioda. Gaya ikatan logam disebabkan adanya elektron-elektron
yang ter”delokalisasi”. Derajat kohesi yang besar yang disebabkan oleh
elektron-elektron yang ter”delokalisasi”
menyebabkan logam mempunyai titik leleh, titik didih dan kerapatan yang tinggi.
Pergerakan dari electron valensi menyebabkan logam mempunyai daya hantar
listrik dan panas yang besar.
Logam
dapat mengkristal dalam bentuk heksagonal dan kubus bersifat muka dan kubus
berpusat badan. Unsur logam dapat membentuk io positif :
Hanya emas dan logam golongan platina
terdapat di alam dalam keadaan bebas, sedangkan pada umumnya logam terdapat
sebagai senyawa. Senyawa-senyawa semacam itu yang terdapat di alam disebut
mineral.
Struktur
logam (Susunan atom)
Logam memiliki struktur
raksasa dari atom yang berikatan satu sama lain melalui ikatan logam. Logam
tidak memiliki jumlah atom yang sangat banyak tetapi jumlah atom yang terlibat
sangat bervariasi – tergantung pada ukuran potongan logam.
Koordinasi
12 (close packed)
Setiap struktur memuat atom
yang disesuaikan dan di maksimalkan terhadap volume yang tersedia.
Setiap atom pada struktur yang mengalami 12 sentuhan dari atom tetangganya
digambarkan sebagai terkoordinasi 12.
Tiap atom memiliki 6
sentuhan dari atom yang lain pada tiap lapisan dan tiga atom yang menyentuhnya
pada lapisan diatasnya dan tiga atom
lain yang menyentuhnya pada lapisan dibawahnya.
Koordinasi
8
Terdapat beberapa logam
(khususnya yang terletak pada golongan 1 pada tabel periodik) terjejal kurang
efektif, yang hanya memiliki 8 sentuhan dari atom tetangganya dan disebut
dengan terkoordinasi 8. Atom-atom
tersebut hanya tersentuh oleh atom pada lapisan di atas dan dibawahnya (4 atom
diatas dan 4 di bawah)
II.
Sifat-sifat Logam
Sifat logam
berhubungan dengan kemampuan suatu atom melepas elektron atau menjadibermuatan
positif (membentuk kation). Sifat-sifat logam yang khas yaitu antara lain:
1. Penghantar Listrik yang Baik
Elektron valensi yang mudah bergerak memungkinkan muatan
negatif yang berasal dari luar mendorong lautan electron, sehingga listrik
dapat mengalir melalui logam. Itulah sebabnya, mengapa karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik.
Pada intan elektron terikat erat dan tidak bebas bergerak.Tidak seperti intan
(yang tidak menghantarkan listrik), silikon, germanium, dan timah abu-abu
merupakan semikonduktor.Timah
putih dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu
merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa
non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.Hal itu merupakan
kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam,
dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.
2. Penghantar Panas Yang Baik
Bila bagian tertentu dari logam dipanaskan, maka
elektron-elektron pada logam tersebut akan menerima sejumlah energi, sehingga
energi kinetiknya bertambah dan gerakannya makin cepat. Elektron yang bergerak
cepat itu akan menyerahkan sebagian energi kinetiknya kepada elektron lain
sehingga seluruh bagian logam menjadi panas dan naik suhunya.
3. Dapat Ditempa dan Ditarik
Elektron valensi yang berada dalam logam mengelilingi ion
logam yang bermuatan positif secara simetris karena gaya tarik antar ion logam
dan elektron valensi sama ke segala arah. Sehingga bila ditempa, logam tidak
akan remuk, tetapi akan menggeser.Karbon
sebagai intan, tentu, sangat keras – menggambarkan kekuatan ikatan kovalen.
Namun demikian, jika anda memukulnya dengan palu, intan akan pecah. Anda
memerlukan energi yang cukup untuk memecah keberadaan ikatan karbon-karbon.
Silikon, germanium, dan timah
abu-abu (semuanya memiliki struktur yang sama dengan intan) juga berupa padatan
yang rapuh.Timah putih dan timbal mempunyai struktur logam. Atom-atom dapat
diputar satu sama lain tanpa menimbulkan kerusakan permanen pada ikatan logam –
disebabkan oleh sifat-sifat logam yang umum seperti dapat ditempa dan dapat
diubah bentuknya. Timbal merupakan logam yang lunak.
4. Mengkilap Jika Digosok atau
Terkena Cahaya
Bila cahaya tampak jatuh pada permukaan logam, sebagian
elektron valensi yang mudah bergerak akan tereksitasi. Ketika elektron yang
tereksitasi kembali pada keadaan dasarnya, maka energi cahaya dengan panjang
gelombang tertentu akan dipancarkan kembali.
5. Memilki Kerapatan Relatif Tinggi
Sifat kerapatan logam menunjukkan struktur logam.Kecenderungan
dari non-logam ke logam jika anda turun dalam satu golongan jelas terlihat pada
struktur unsur-unsur itu sendiri.
Karbon pada posisi paling
atas mempunyai struktur kovalen raksasa dengan dua allotropi yang sangat
dikenal – intan dan grafit.Intan memiliki struktur tiga dimensi dari atom-aton
karbon yang masing-masing tergabung secara kovalen dengan 4 atom lainnya.
Gambar berikut menunjukkan bagian kecil dari strukturnya.
Struktur yang
sama seperti ini ditemukan pada silikon, germanium, dan pada salah satu
allotropi timah – "timah abu-abu" atau "alfa-timah".
Allotropi yang umum untuk timah ("timah putih" atau
"beta-timah") merupakan logam dan atom-atomnya terikat oleh ikatan
logam. Strukturnya berupa terjejal yang terdistorsi. Pada struktur terjejal,
masing-masing atom dikelilingi oleh 12 atom tetangga terdekat. Selanjutnya
yaitu timbal, atom-atomnya tersusun dalam struktur logam berkoordinasi 12. Hal
itu merupakan kecenderungan yang jelas dari ikatan kovalen yang umum ditemukan
pada non-logam dan ikatan logam pada logam, dengan perubahan yang jelas,
terdapat dua struktur yang sangat berbeda pada timah.
6. Berwujud Padat, Keras, dan Kuat
Pada Suhu Kamar, Kecuali Raksa (Hg)
Penggelimpangan
lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batas butiran
karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini mengakibatkan
semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil), menyebabkan
logam lebih keras.
Untuk
mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana
atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak
pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya membuat logam
menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi rapuh.
a. Sifat fisik logam
Titik leleh dan titik didih
Logambiasanya memiliki
titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam yang
tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron dan
pada susunan atom-atomnya.Logam-logam golongan 1 seperti natrium dan kalium
memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah. Unsur-unsur golongan
1 juga tersusun dengan tidak efektif (terkoordinasi 8), karena itu tidak
terbentuk ikatan yang banyak seperti kebanyakan logam.
Berdasarkan titik leleh
dan titik didih dapat disimpulkan, dalam satu periode, titik cair dan titik
didih naik dari kiri ke kanan sampai golongan IVA, kemudian turun drastis.
Titik cair dan titik didih terendah dimiliki oleh unsur golongan VIIIA dan dalam
satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan: unsur-unsur golongan IA –
IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke bawah; unsur-unsur
golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin tinggi.
Dalam sistem periodik,
dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan, sifat logam unsur semakin berkurang
dan sifat non logam semakin bertambah.
Kelompok unsur Metaloid (semi
logam) :Boron (B), Silikon (Si),
Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium(Po)
Kelompok unsur logam :
1. Logam Alkali (Alkali
metals) : Lithium(Li), Natrium(Na),
Potassium(K),Rubidium(Rb), Cesium(Cs), Francium(Fr).
2. Logam
Alkali Tanah (Alkaline earth metals) : Beryllium(Be), Magnesium(Mg),Calcium(Ca),
Strontium(Sr), Barium(Ba), Radium(Ra).
3. Logam Transisi (Transitional
metals), Lanthanide series dan Actinide series.
4. Logam Lainnya (Other
metals) antara lain: Aluminium (Al),
Gallium (Ga), Indium(In), Thallium (Tl), Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb),
Ununquadium (Uuq),Bismuth (Bi), Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh)
b. sifat kimia logam
Sifat logam dikaitkan
dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan melepas elektron membentuk ion
positif. Jadi, sifat logam tergantung pada energi ionisasi. Ditinjau dari
konfigurasi elektron, unsur- unsur logam cenderung melepaskan elektron (memiliki
energi ionisasi yang kecil)
Sesuai dengan
kecenderungan energi ionisasi dan keelektronegatifan, maka sifat logam-nonlogam
dalam periodik unsur adalah:
1. Dari atas ke bawah dalam satu golongan,
sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.
2. Dari kiri ke kanan dalam satu periode,
sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah.
Jadi, sifat logam
berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif
(makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya,
unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang
reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi,
unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur
nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen) (Martin S.
Silberberg, 2000).
Unsur-unsur logam
terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur
nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem
periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga
unsurunsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai
sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid.
Contohnya adalah boron dan silikon.
III.
Keberadaan Unsur Logam
Logam-logam mempunyai
kekerasan yang berbeda-beda mulai dari lunak sekali (natrium dan kalium) sampai
keras sekali (seperti, chromdll.) sementara raksa berbentuk cair. Menurut massa
jenisnya logam digolongkan atas logam berat (yang massa jenisnya diatas 5) dan
logam ringan (yang massa jenisnya kurang dari 5).Ditinjau dari sifat kimianya
logam-logam mempunyai oksida-oksida pembentuk basa dan berdasarkan sifat-sifat
logam terhadap oksida ini logam-logam tersebut dapat digolongkan menjadi:
1. Logam
Mulia, yaitu logam yang tidak dapat mengalami oksida, misalnya; Au, Pt, Ag dan
Hg.
2. Logam
setengah mulia, yaitu logam yang agak sukar teroksida, misalnya Cu.
3. Logam
tidak Mulia, yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan pada perubahan
temperatur mudah teroksidasi, misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
Sumber Logam (source of
metal) adalah bijih-bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih
bercampur dengan bahan-bahan ikutan lainnya. Prosentase berat dari unsur-unsur
yang terkandung didalam bijih-bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah
dari mana bijih tersebut diperoleh, misalnya untuk lapisan tanah dengan
kedalaman 16 Km. akan diporoleh bijih-bijih dengan 46,59 % Oksigen,27,72 %
Silikon dan selebihnya unsur lain termasuk logam-logam.
Logam-logam yang
terdapat pada bijih-bijih ini biasanya masih dalam keadaan terikat dengan
unsur-unsur lain (berupa senyawa), misalnya:
1. Berupa
oksida-oksida (untuk bijih-bijih Fe, Mn, Cr, Sn dll.)
2. Berupa
karbonat-karbonat (untuk bijih-bijih Zn, Cu, Fe dll.)
3. Berupa
sulfida (untuk bijih-bijih Pb, Zn, Cu dll.),
LogamBesi (Ferrous Metal) didapat di
alam (ditambang) berbentuk:
1. Batu,
contoh batu besi merah (Fe2O3).
2. Pasir,
contoh pasir besi titan (TiO2).
3. Halus,
contoh pasir besi spat (Fe2CO3)
4.
Bijih besi ini sebelum
diolah ke dalam dapur-dapur untuk mendapatkan bentuk/struktur sesuai dengan
yang diinginkan.Berikut ini kita bahas satu persatu dapur-dapur untuk mengolah
bijihbijih besi menjadi besi tuang atau baja sesuai dengan yang kita inginkan.
Sebagian besar logam berasal dari
mineral. Mineral adalah zat yang terbentuk secara alami yang memiliki komposisi
kimia beragam. Mineral yang cukup banyak mengandung logam tertentu disebut
sebagai bijih logam. Mineral dapat berbentuk senyawa oksida,halida,fosfat,
silikat,karbonat, sulfat, dan sulfida.
Logam yang paling banyak berada dalam bentuk mineral
pada kerak bumi adalah
besi,aluminium,kalsium,magnesium,natrium,kalium,titanium,dan mangan. Logam yang
ditemukan di alam dalam bentuk unsure bebas adalah emas dan platina. Logam
dalam bentu ion-ion seperti Na+,Mg+, dan Ca+ ditemukan dalam air laut.
Keberadaan
ion natrium dan kalium telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk
mengisolasi logam ini dari larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang
tinggi pada air. Kalium (1807)dan tidak lama setelahnya natrium diisolasi
dengan mengelektrolisis garam leleh KOH atauNaOH oleh H. Davy di abad ke-19.
Litium Li ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah
itu mengisolasinya dari Li2O dengan elektrolisis. Rubidium, Rb dan
Cesium,Cs, ditemukan sebagai unsur baru dengan teknik spektroskopi tahun 1861.
Fransium, Fr,ditemukan dengan menggunakan teknik radiokimia tahun 1939,
kelimpahan alaminya sangatrendah.
IV.
Pemisahan Logam
Proses
pemisahan logam-logam dari bijihnya (metalurgi) memiliki tahap-tahap sebagai berikut:
a) Penambangan
Bijih logam yang terdapat didalam tanah digali menggunakan alat-alat berat.
Hal itu bergantung pada lokasi bijih logam.
b) Pemekatan bijih logam
Bijih logam mengandung mineral logam-logam dan batuan
lain yang tidak diperlukan. Ada dua macam cara pemekatan yaitu:
·
Cara fisika
Pencucian dengan penyemprotan air dapat membersihkan mineral dari
mineral yang tidak dibutuhkan. Pada flotasi, bijih logam dicampur dengan zat
aktif permukaan misalnya detergen atau zat pembusa. Kedalam campuran ini
dihembuskan udara. Bijih logam melekat pada gelembung busa dan mengapung
sedangkan mineral yang tidak dibutuhkan turun kedasar wadah sehingga logam
dapat dipisahkan.
Dengan elektromagnetik bijih besi seperti magnetit, Fe3O4 tertarik oleh
magnit sehingga memisah dari karang
·
Cara kimia
Bauksit diolah dengan larutan NaOH
pekat. Al2O3 melarut dan menghasilkan ion aluminat, AlO2-
Al2O3
+ 2 OH-à 2AlO2- + H2O
Setelah dipisahkan dari batu-reja lalu
diasamkan. Al(OH)3 yang terbentuk dipijar untuk memperoleh alumina.
2Al(OH)3à
Al2O3 + 3H2O
c)
Ekstraksi
Proses ekstraksi logam dapat dibagi dalam
3 macam, yaitu hidrometalurgi, pirometalurgi dan elektrometalurgi.
· Hidrometalurgi
Hidrometalurgi adalah
teknik untuk mengekstrak logam dari bijihnya dengan reaksi dalam larutan air.
Proses penting dalam hidrometalurgi adalah leaching.
Setelah proses leaching logam atau
senyawa akan terlarut dalam bentuk ion biasa atau ion kompleks.
· Pirometalurgi
Pirometalurgi kalor untuk mengubah atau
mereduksi mineral. Sebelum proses reduksi dilakukan sintering (pemanasan untuk
membentuk partikel lebih besar), kalsinasi (pemanasan untuk menghilangkan gas
yang mudah menguap), dan roasting (pemanggangan).
· Elektrometalurgi
Elektrometalurgi energi listrik untuk
mereduksi mineral atau memurnikan logam. Contoh elektrometalurgi adalah proses
ekstraksi logam natrium.
d)
Pemurnian
Logam perlu dimurnikan karena zat
pengotor yang memiliki nilai ekonomis tetapi dapat menyebabkan logam tidak
dapat digunakan dengan baik.
Cara
memurnikan logam:
-
Elektrolisis (tembaga)
-
Oksidasi zat pengotor
(besi)
-
Distilasi logam dengan
titik leleh rendah (raksa dan seng)
Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses
elektrolisis lelehan garam halida (biasanya klorida) atau melalui reduksi
halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui elektrolisis lelehan MgCl2.
Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis. Rumah tiram yang
banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber kalsium.
Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai
industri kimia seperti ditunjukkan pada gambar berikut:
Pembuatan logam magnesium dariair laut
Jika
rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:
CaCO3(s)⎯Ä⎯→CaO(s) + CO2(g)
Penambahan
CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:
Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O()⎯⎯→ Mg(OH)2(s)
+ Ca2+(aq)
Selanjutnya,
Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→ MgCl2(aq)
+ 2H2O(l)
Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:
MgCl2(l) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700⎯° → Mg(l)
+ Cl2(g)
Magnesium dapat juga diperoleh dari penguraian magnesit dan
dolomit membentuk MgO. Kemudian, direduksi dengan ferosilikon (paduan besi dan
silikon). Logam magnesium banyak digunakan sebagai paduan dengan aluminium,
bertujuan untuk meningkatkan kekerasan dan daya tahan terhadap korosi. Oleh
karena massa jenis paduan Mg–Al ringan maka paduan tersebut sering digunakan
untuk membuat kerangka pesawat terbang atau beberapa bagian kendaraan. Sejumlah
kecil magnesium digunakan sebagai reduktor untuk membuat logam lain, seperti
berilium dan uranium. Lampu blitz pada kamera analog menggunakan kawat magnesium
berisi gas oksigen menghasilkan kilat cahaya putih ketika logam tersebut
terbakar.
2Mg(s) + O2(g) ⎯⎯→ 2MgO(s)
+ Cahaya
Kalsium dibuat melalui elektrolisis lelehan CaCl2, juga
dapat dibuat melalui reduksi CaO oleh aluminium dalam udara vakum. Kalsium yang
dihasilkan dalam bentuk uap sehingga dapat dipisahkan.
3CaO(s) + 2Al(l) ⎯1⎯.200⎯° ⎯→3Ca(g) + Al2O3(s)
Jika logam kalsium dipadukan dengan timbel akan menghasilkan
paduan yang cukup keras, digunakan sebagai elektrode pada accu. Elektrode ini
tahan terhadap elektrolisis air selama proses isi-ulang, sehingga accu dapat
diperbarui. Kalsium juga digunakan sebagai zat pereduksi dalam pembuatan
beberapa logam yang kurang umum, seperti thorium.
ThO2(s) + 2Ca(l)⎯1⎯.000⎯° ⎯→Th(s) + 2CaO(s)
Berilium diperoleh dari elektrolisis berilium klorida,
BeCl2. Natrium klorida ditambahkan untuk meningkatkan daya hantar listrik lelehan
BeCl2. Selain itu, berilium juga dapat dibuat melalui reduksi garam fluoridanya
oleh logam magnesium.
BeF2(l) + Mg(l)⎯9⎯50°⎯C→MgF2(l) + Be(s)
Berilium merupakan logam mahal. Ini disebabkan manfaatnya
tinggi. Jika sejumlah kecil tembaga ditambahkan ke dalam berilium, akan
menghasilkan paduan yang kerasnya sama dengan baja. Adapun, barium dihasilkan
melalui reduksi oksidanya oleh aluminium. Walaupun stronsium sangat sedikit
digunakan secara komersial, stronsium dapat diproduksi melalui proses yang serupa.
V. Reaksi Logam
Contohnya adalah :
· Peleburan
adalah proses pada suhu tinggi. Pada proses materi yang terbentuk dalam reaksi
kimia memisah dalam dua lapisan atau lebiih. Dua lapisan yang penting adalah
leburan logam dan terak (slag).
SiO2(g)
+ CaCO3(s) -> CaSiO3(l) + CO2(g)
SiO2
Karang disebut batu reja
CaCO3
Batu kapur disebut pluks
CaSiO3
Kalsium silikat disebut terak
· Kalsinasi
adalah pemanasan untuk menghilangkan gas atau produk yang mudah menguap.
4FeCO3(s)
+ O2à 2
FeO3(s) + 4CO2(g)
PbCO3(s)à
PbO(s) + CO2(g)
· Pada
proses leaching logam atau senyawanya terlarut dalam bentuk ion biasa atau ion
kompleks.
2CuFeS2(s)
+ H2SO4à
2CuSO4(aq) + Fe2O3(s) + 3S(g) + H2O(l)
Biji
Larutan
Tembaga Leach
Setelah logam dalam bijih tembaga diubah
menjadi ion dalam larutan kemudian di reduksi
CuSO4(aq)
+ Fe(s)à FeSO4(aq) + Cu(s)
Ikatan logam pada natrium
Logam cenderung
memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan kesan
kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam seperti
natrium (titik leleh 97.8°C) meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih tinggi
dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.
Natrium memiliki
struktur elektronik 1s22s22p63s1. Ketika atom-atom natrium datang secara
bersamaan, elektron pada orbital atom 2s dari satu atom natrium membagi ruang
dengan elektron yang bersesuaian pada atom tetangganya untuk membentuk sebuah
orbital molekul ? kebanyakan sama atau serupa dengan cara pembentukan ikatan
kovalen.
Perbedaannya,
bagaimanapun, tiap atom natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang
lainnya ? dan terjadi pembagian (sharing) antara atom tengah dan orbital 3s di
semua delapan atom yang lain. Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh
delapan atom natrium, yang kesemuanya disentuh oleh delapan atom natrium, terus
dan terus sampai kamu memperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium.
Semua orbital 3s dalam
semua atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital molekul dalam jumlah
yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan tiap bagian logam. Terdapat
jumlah orbital molekul yang sangat banyak, tentunya, karena tiap orbital hanya
dapat menarik dua elektron.
Elektron dapat bergerak
dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut, dan karena itu tiap
elektron manjdi terlepas dari atom induknya. Elektron tersebut disebut
terdelokalisasi. Logam terikat bersamaan melalui kekuatan dayatarik yang kuat
antara inti positif dengan elektron yang terdelokalisasi.
Hal ini kadang-kandang dilukisakan
sebagai "susunan inti positif di lautan elektron".
Setiap pusat positif
pada diagram menggambarkan sisa atom yang terlepas dari elektron terluar,
tetapi elektron tersebut tidak menghilang – ini mungkin tidak termasuk tambahan
pada atom yang istimewa, tetapi pusat positif tetap berada dalam struktur.
Karena itu logam natrium ditulis dengan Na – bukan Na+.
Ikatan logam pada magnesium
Jika kamu menyusun
argumentasi yang sama dengan magnesium, kamu akhirnya akan memperoleh ikatan
yang lebih kuat dan tentunya titik leleh yang lebih tinggi.
Magnesium memiliki
struktur elektronik terluar 3s2. Diantara elektro-elektronnya terjadi
delokalisasi, karena itu "lautan" yang ada memiliki kerapatan dua
kali lipat daripada yang terdapat pada natrium. Sisa "ion" juga
memiliki muatan dua kali lipat (jika kamu menggunakan tinjauan ikatan logam)
dan tentunya akan terjadi dayatarik yang lebih banyak antara "ion"
dan "lautan".
Lebih realistis, tiap
atom magnesium memiliki satu proton lebih banyak pada intinya dibandingkan yang
dimiliki oleh natrium, dan karena itu tidak hanya akan terdapat jumlah elektron
yang terdelokalisasi tetapi juga akan terjadi lebih banyak dayatarik yang
terjadi diantara mereka.
Atom-atom magnesium
memiliki jari-jari yang sedikit lebih kecil dibandingkan atom-atom natrium dan
karena itu elektron yang terdelokalisasi lebih dekat ke inti. Tiap atom
magnesium juga memiliki 12 atom terdekat dibandingkan delapan yang dimiliki
natrium. Faktor-faktor inilah yang meningkatkan kekuatan ikatan secara lebih
lanjut.
Ikatan logam pada leburan logam
Pada leburan logam,
ikatan logam tetap ada, meskipun susunan strukturnya telah rusak. Ikatan logam
tidak sepernuhnya putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa titik
didih merupakan penunjuk kekuatan ikatan logam dibandingkan dengan titik leleh.
Pada saat meleleh, ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus.
Ikatan logam pada unsur-unsur transisi
Logam transisi
cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya adalah
logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi delokalisasi
seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat kamu libatkan,
kecenderungan dayatarik yang lebih kuat akan kamu peroleh.
VI. Cara
Memanfaatkan Logam
- Karena
memiliki titik leleh yang rendah, logam Na digunakan sebagai pendingin dalam
reaktor nulkir, dimana Na menyerap panas dari reaktor nuklir
kemudian Na panas mengalir melalui saluran menuju reservoar yang berisi
air. Selanjutnya air dalam reservoar menguap dan uapnya dialirkan pada
pembangkit listrik tenaga uap.
- Sebagai pengembang kue (NaHCO3), jika
dibakar mengeluarkan gas CO2.
- KO2 digunakan sebagai konverter CO2
pada alat bantuan pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk
kedalam alat dan bereaksi dengan KO2 menghasilkan O2.
- Na dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya
atau pada kendaraan. sinar kuning natrium ini mempunyai kemampuan untuk
menembus kabut.
- Logam Na digunakan dalam pembuatan tetra etil
timbal, zat ini mengurangi ketukan pada bensin.
- NaCl (garam dapur); digunakan sebagai bahan baku
pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na, dan gas klorin.
Kalsium hidroksida, Ca(OH)2 digunakan sebagai bahan pengisi
pada pembuatan kertas, dan untuk membuat gigi buatan bersama-sama senyawa
fluorin. Senyawa CaO dan Ca(OH)2 digunakan untuk melunakkan air sadah. Jika air
sadah yang mengandung Ca(HCO3)2 diolah dengan Ca(OH)2, semua ion kalsium
diendapkan sebagai kalsium karbonat. Ca2+(aq) + 2HCO3(aq) +
Ca(OH)2(aq) ⎯⎯→2CaCO3(s)+ 2H2O(l) Senyawa MgCO3 jika dipanaskan di atas
1.400°C, akan menjadi MgO yang bersifat agak inert. MgO digunakan untuk membuat
bata tahan api (tungku pirolisis). Jika MgO dibuat pada suhu lebih sekitar
700°C, akan diperoleh serbuk oksida yang larut dalam asam dan digunakan sebagai
aditif makanan hewan, merupakan sumber ion Mg2+ dalam nutrien. Senyawa penting
dari barium adalah BaSO4. Senyawa ini digunakan pada penggilingan minyak dalam
bentuk bubur, berfungsi sebagai perekat gurdi penggilingan. BaSO4 juga tidak
dapat di tembus sinar-X sehingga senyawa ini digunakan untuk diagnosa sinar-X
Daftar Pustaka
Achmad, Hiskia dan Edi
Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.PT Citra Aditya Bakti.Bandung.
Justiana, Sandri, dan
Muchtaridi.2009.Kimia 3.Yudhistira.Bogor.
Petrucci, Ralph H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat. PT Erlangga.Jakarta.
Connell, Des W dan Gregory J.1995.Kimia dan Ekotoksikologi
Pencemaran.Universitas Indonesia.Jakarta
http://www.chem-is-try.org