LOGAM
ALKALI DAN ALKALI TANAH
Tugas matakuliah Kimia Anorganik
Disusun
Oleh:
KELOMPOK
6
Kelas : 1-A
Dinda Finita Effendi
Oka Oktafiana
Owen Juanto
Rani Nurfitriani
Akademi Kimia Analisis
Jalan Pangeran Sogiri
Nomor 283 Tanah Baru – Bogor
Tahun Ajaran 2012/2013
LOGAM
ALKALI DAN ALKALI TANAH
I.
Definisi
Logam-logam
Golongan 1 dan 2 dalam Susunan Berkala berturut-turut disebut logam-logam
alkali dan alkali tanah karena logam-logam tersebut membentuk oksida dan
hidroksida yang larut dalam air menghasilkan larutan basa.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga
logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron pada kulit
terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan
sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah,
ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam
Alkali yang kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan
Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang kehilangan dua elektron s2 terluarnya
menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya, sebagian
besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
Logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA (kecuali
hydrogen) yaitu litium(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium
(Cs), dan fransium(Fr). Kata alkali berasal dari bahasa arab yang berarti abu.
Air abu bersifat basa. Oleh karena itu logam-logam golongan IA membentuk
basa-basa kuat yang larut air maka disebut logam alkali. Kecenderungan sifat
logam alkali sangat beraturan. Dari atas kebawah jari-jari atom dan masa jenis
atau rapatan bertambah, sedangkan titik leleh dan titik didih berkurang.
Sementara itu energi ionisasi dan keelektronegatifan berkurang. Potensial Elektroda
(besaran yang menggambarkan daya reduksi dalam larutan) dari atas kebawah
cenderung bertambah kecuali litium.
Logam alkali melimpah dalam mineral dan terdapat di
air laut. Khususnya Na (natrium), di kerak bumi termasuk logam terbanyak
keempat setelah Al, Fe, dan Ca. Walaupun keberadaan ion natrium dan kalium
telah dikenali sejak lama, sejumlah usaha untuk mengisolasi logam ini dari
larutan air garamnya gagal sebab kereaktifannya yang tinggi pada air. Akhirnya
Na (natrium) dan juga Kalium (1807) bisa diisolasi dengan mengelektrolisis
garam leleh KOH atau NaOH oleh H. Davy di abad ke-19.Kemudian Li (litium)
ditemukan sebagai unsur baru di tahun 1817, dan Davy segera setelah itu
mengisolasinya dari Li2O dengan metode elektrolisis. Setelah itu
pada tahun 1861, Rb (rubidium) dan Cs (cesium), ditemukan sebagai unsur baru
dengan teknik spektroskopi. Fr (fransium) ditemukan dengan menggunakan teknik
radiokimia tahun 1939, kelimpahan alaminya sangat rendah karena memiliki waktu
paro 21 menit. Logam-logam ini juga bersifat sebagai reduktor dan mempunyai warna
nyala yang indah sehingga dipakai sebagai kembang api.
II. Sifat Umum Alkali dan Alkali Tanah
Ø Alkali
`Unsur- unsur alkali disebut juga logam alkali.
Kecuali litium atom unsur- unsur ini mempunyai konfigurasi electron np6 (n+1)
s1. Diantara unsure-unsur dalam satu periode unsure alkali adalah
unsure dengan ukuran terbesar. Unsur- unsur ini mempunyai energi ionisasi
kecil. Makin besar nomor atom, energi ionisasinya berkurang. Unsure- unsure ini
dapat memancarkan elektron jika disinari dengan cahaya. Oleh karena itu cesium
dan kalium biasanya di gunakan dalam sel fotolistrik. Unsur- unsure ini
mempunyai keelektronegatifan kecil oleh sebab itu membentuk senyawa ion
(menghasilkan senyawa dengan perbedaan kelektronegatifan besar).
Tabel sifat-sifat logam golongan 1.
Terlihat
di tabel , titik leleh, titik didih dan kerapatan logam alkali rendah dan
logam-logam itu sangat lunak. Karena kulit elektron terluarnya hanya mengandung
satu elektron s,. energi ionisasi logam-logam ini sangat rendah, dan
kation mono logam alkali terbentuk dengan mudah. Analisis kualitatif logam
alkali dapat dilakukan dengan uji nyala dengan menggunakan garis luminisensinya
yang khas. Khususnya garis-D oranye dari Natrium digunakan dalam lampu natrium.
Logam alkali dioksidasi oleh air dan akan melepaskan gas hidrogen karena
rendahnya potensial reduksi
logam-logam
tersebut..Kereaktifan litium terendah, natrium bereaksi dengan hebat, kalium,
rubidium, dan cesium bereaksi disertai ledakan.Oleh karena itu harus ditangani
dengan sangat hati-hati dan disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang
inert.
Unsur-unsur alkali adalah reduktor
kuat. Karena logam alkali adalah reduktor kuat, logam-logam ini juga digunakan
untuk sebagai reduktor.Kekuatan reduktor dapat dilihat dari potensial
elektroda. Diantara unsur-unsur alkali litium adalah reduktor terkuat dengan
potensial elektroda sebesar -3,05volt sedangkan natrium adalah unsure alkali
yang paling rendah yaitu -2,71 volt. Karena keaktifannya yang tinggi pada halogen,
logam alkali penting dalam sintesis organik dan anorganik yang menghasilkan
halide logam alkali sebagai hasil reaksi kondensasi dan metatesis. dari
elektron yang terlarut. Jadi, proses pelarutan disertai dengan pemisahan atom
logam menjadi ion logam alkali dan elektron yang tersolvasi dalam amonia,
menurut persamaan :
Larutan logam alkali dalam amonia bersifat konduktif
dan paramagnetik. Larutan yang sangat kuat daya reduksinya ini digunakan untuk
reaksi reduksi khusus atau sintesis kompleks logam dan polihalida. Larutan ini
adalah penghantar listrik yang baik dibandingkan dengan larutan garam. Daya
hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni.
Ø Sifat Fisis
ü Secara
umum, logam alkali ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali Cs (cesium) yang berbentuk
cair jika suhu lingkungan pada saat pengukuran melebihi 28OC.
Meskipun mereka adalah logam paling kuat, tetapi secara fisik mereka lunak
bahkan bisa diiris menggunakan pisau. Hal ini karena mereka hanya memiliki satu
elektron valensi pada kulit terluarnya. Sedangkan jumlah kulitnya makin
bertambah dari atas ke bawah dalam tabel unsur periodik. Sehingga ikatan antar
logamnya lemah.
ü Titik
didih adalah titik suhu perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dan titik leleh
adalah titik suhu perubahan wujud dari padat ke cair. Dalam golongan IA, dari
Li ke Cs kecenderungan titik didih dan titik lelehnya turun.
ü Salah
satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan
bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala bunsen, atau dengan mengalirkan muatan
listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi (dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi
ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya
akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi radiasi elektromagnetik.
Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya
tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spectrum terletak
di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-warna yang jelas dan khas
untuk setiap atom.
Ø Sifat
kimia
ü Energi
Ionisasi
Energi
ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron
yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas. Energi ionisasi
dalam satu golongan berhubungan erat dengan jari-jari atom. Jari-jari atom pada
golongan alkali dari Li ke Cs jari-jarinya semakin besar, sesuai dengan
pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar
jari-jari atomnya. Semakin besar jari-jari atom, maka daya tarik antara proton
dan elektron terluarnya semakin kecil. Sehingga energy ionisasinya pun semakin
kecil.
Pada logam alkali yang memiliki satu elektron
valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif agar stabil dengan melepas
satu elektron tersebut. Li menjadi Li+, Na menjadi Na+, K manjadi K+ dan yang
lainnya. Jari-jari ionnya mempunyai ukuran yang lebih kecil dibandingkan
jari-jari atomnya, karena ion logam alkali membentuk ion positif. Ion positif
mempunyai jumlah elektron yang lebih sedikit dibandingkan atomnya. Berkurangnya
jumlah elektron menyebabkan daya tarik inti
ü Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam
golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi yang hanya satu
dan ukuran jari-jari atom yang besar, sifat ini juga disebabkan oleh harga
energi ionisaisnya yang lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai
Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya semakin reaktif. Kereaktifan
logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur
halogen, dan hidrogen.
Ø Alkali Tanah
Kalsium,
stronsium, barium, dan radium membentuk senyawa ion bermuatan +2. Magnesium
kadang-kadang bersifat kovalen dan berilium lebih dominan kovalen. Sifat-sifat
golongan alkali tanah ditunjukkan pada Tabel berikut
http://jabirbinhayyan.files.wordpress.com
Kekerasan
logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan
antaratom menurun. Hal ini disebabkan jarak antaratom pada logam alkali tanah
bertambah panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip
dengan besi, serta cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang
lain umumnya berwarna perak dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras
jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik
leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem
periodik. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi
ionisasi kedua dari unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah
membentuk kation +2. Akibatnya, unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam
alkali meningkat dari atas kebawah dalam sistem periodik. Pada suhu kamar,
berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi agak lambat dengan air,
tetapi lebih cepat dengan uap air. Adapun kalsium dan logam alkali tanah yang
di bawahnya bereaksi dengan air pada suhu kamar. Reaksinya:
Ca(s) + 2H2O(l)
⎯⎯→ Ca(OH)2(aq)
+ H2(g)
Logam
alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida. Barium dapat membentuk
peroksida. Barium peroksida terbentuk pada suhu rendah dan terurai menjadi
oksida pada 700°C. Kalsium, stronsium, dan barium bereaksi dengan hidrogen
membentuk logam hidrida. Adapun magnesium dapat bereaksi dengan hidrogen pada
tekanan tinggi dengan bantuan katalis MgI2.
Ca(s) + H2(g)
⎯⎯→ CaH2(s)
Semua
unsur alkali tanah bereaksi langsung dengan halogen membentuk halida, dengan
nitrogen dapat membentuk nitrida pada suhu tinggi, misalnya magnesium nitrida:
Mg(s) + N2(g)⎯⎯→Mg3N2(s)
Pembakaran
unsur-unsur alkali tanah atau garamnya dalam nyala bunsen dapat memancarkan
spektrum warna khas. Stronsium berwarna krimson, barium hijau-kuning, dan
magnesium putih terang.
Ø
Sifat Fisik
ü Lebih
keras dan padat dibandingkan natrium dan kalium
ü Memiliki
titik leleh yang lebih tinggi. Disebabkan oleh kehadiran dua valensi elektron
pada setiap atom, yang mengarah pada ikatan logam yang lebih kuat daripada
terjadi di golongan 1A.
ü Tiga
elemen ini memberikan karakteristik warna ketika dipanaskan dalam api:
Putih cemerlang : Mg
Merah bata : Ca
Merah : Sr
Hijau : Ba
ü
Jari-jari atom dan ion semakin besar (dari atas ke bawah).
Jari-jari ion jauh lebih kecil daripada jari-jari atom. Hal ini karena atom
mengandung dua elektron dalam tingkat s relatif jauh dari nukleus, dan inilah
elektron yang dikeluarkan untuk membentuk ion. Sisa elektron dengan demikian
dalam tingkat lebih dekat ke inti, dan di samping meningkatnya biaya nuklir
efektif menarik elektron menuju inti dan mengurangi ukuran ion.
Ø Sifat Kimia
ü
Sifat-sifat kimia unsur-unsur Kelompok 2
didominasi oleh mengurangi tenaga yang kuat dari logam. Unsur-unsur menjadi
semakin turun elektropositif di golongan.
Begitu dimulai,
reaksi dengan oksigen dan klorin yang kuat:
2Mg (s) + O2 (g) 2MgO (s)
Ca (s) + Cl2 (g) CaCl2 (s)
ü
Semua logam kecuali berilium membentuk oksida di
udara pada suhu kamar yang menumpulkan permukaan logam. Barium begitu reaktif
akan disimpan dalam minyak.
ü
Semua logam kecuali berilium mengurangi air dan
asam encer hidrogen:
Mg (s) + 2H +
(aq) Mg (aq) + H2 (g)
ü
Magnesium bereaksi hanya perlahan-lahan dengan
air kecuali air mendidih, tetapi kalsium bereaksi cepat bahkan pada suhu kamar,
dan membentuk suspensi putih berawan hemat larut kalsium hidroksida.
ü
Kalsium, strontium dan barium dapat mengurangi
gas hidrogen ketika dipanaskan, membentuk hidrida:
Ca (s) + H2 (g)
CaH2 (s)
III.
Reaksi-reaksi
Logam Alkali dan Alkali Tanah
Ø Reaksi-reaksi Logam Alkali
1. Reaksi
logam alkali dengan air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida dan
gas H2.
Jika M adalah logam alkali,
maka reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
2M(s) + H2O(l)
2MOH(aq)
+ H2(g)
Reaksi berlangsung semakin hebat dengan pertambahan nomor atom dari
Li ke Cs. Hal ini disebabkan dalam satu golongan dari atas ke bawah jumlah
kulit semakin banyak sehingga semakin mudah melepaskan elektron terluar yang
nantinya digunakan untuk berikatan dengan unsur atau senyawa lain.
2. Reaksi logam alkali dengan oksigen
Logam alkali bereaksi dengan oksigen membentuk senyawa oksida,
senyawa peroksida, dan senyawa superoksida. Persamaan umumnya adalah sebagai
berikut:
Senyawa oksida (O2-)
4M(s) + O2(g) 2M2O(s)
Contoh reaksi logam alkali
dengan oksigen menghasilkan oksida
4Na(s) + O2(g)
2NaO(s)
Senyawa peroksida (O22-)
2M(s) + O2(g) M2O2(s)
Contoh reaksi logam alkali
dengan oksigen menghasilkan peroksida
2K(s) + O2(g)
K2O2(s)
Senyawa superoksida (O2-)
M(s) + O2(g)
MO2(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan oksigen menghasilkan oksida
Rb(s) + O2(g)
RbO2(s)
Senyawa oksida dihasilkan apabila reaksi melibatkan jumlah oksigen
terbatas; sedangkan senyawa peroksida dan superoksida diperoleh dari reaksi
dengan jumlah oksigen berlebih.
3. Reaksi logam alkali
dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen membentuk senyawa halida.
Persamaan
umum reaksi antara logam alkali (M) dengan halogen (X) sebagai berikut:
2M(s) + X2(g)
2MX(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan halogen:
2Li(s) + Cl2(g)
2LiCl(s) (Litium
klorida)
4. Reaksi logam alkali
dengan hidrogen
Logam alkali bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa hidrida.
Senyawa hidrida merupakan senyawa ionik kristal yang berwarna putih. Reaksi
umumnya adalah sebagai berikut:
2M(s) + H2(g)
2MH(s)
Contoh reaksi logam alkali dengan hydrogen:
2Na(s) + H2(g)
2NaH(s)
Ø
Reaksi-reaksi Logam Alkali
Tanah
a. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
Berilium
tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat lambat dan
hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh
reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) +
2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen
Dengan
pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) +
O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g)
(berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran
Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat
menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).
4Mg(s) +
½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka
akan didapatkan gas NH3.
Mg3N2(s)
+ 6H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
c. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen
Logam
alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan senyawa
Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali
Tanah. Contoh :
3Mg(s) +
N2(g) → Mg3N2(s)
d. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen
Semua
logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam Halida,
kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan
elektron Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali
tanah yang lain berikatan ion. Contoh :
Ca(s) +
Cl2(g) → CaCl2(s)
IV.
Sumber dan
Ekstraksi Logam Alkali dan Alkali Tanah
Ø
Alkali
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat
di alam adalah senyawa natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit
dijumpai adalah fransium, sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro
pendek 21 menit, sehingga mudah berubah menjadi unsur lain. Natrium terutama
didapatkan pada air laut dalam bentuk garam NaCl yang terlarut. Konsentrasi ion
Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl kita temui juga dibeberapa daerah
sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Selain berupa NaCl, natrium
tersebar di kulit bumi sebagai natron (Na2C03.10H20),
kriolit (Na3AlF6), sendawa chili (NaNO3),
albit (Na2).Al2O3.3SiO2) dan boraks
(Na2B4O7.1OH2).
Kalium terdapat dikulit bumi sebagai mineral silvit
(KCl), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O),sendawa (KNO3),
dan feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2).
Dalam tumbuh-tumbuhan, kalium banyak terkandung sebagai garam oksalat dan
tatrat. Jika tumbuh-tumbuhan diperabukan, kita memperoleh K2CO3.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam,tidak aneh jika
unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada tubuh makhluk
hidup. Pada tubuh man usia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan dalam menghantarkan
konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis dan pH darah. Pada
tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan
zat esensial untuk pertumbuhan. Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit
dijumpai di alam. Jumlah litium relatif lebih banyak daripada sesium dan
rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan Rb) terdapat dalam mineral fosfat
trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit kita temukan litium yang bercampur
dengan alumunium.
Ekstraksi
adalah pemisahan suatu unsur dari suatu senyawa. Logam-logam alkali tanah
adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan mereduksi
oksidanya, oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan proses
elektrolisis. Elektrolisis larutan dalam air, tidak berhasil memperoleh logam
kecuali menggunakan katoda merkuri yang menghasilkan amalgam.Akan tetapi sukar
memperoleh logam murni dari amalgam.
a. Metode
Elektrolisis
Logam
Li dan Na adalah reduktor kuat sehingga tidak mungkin diperoleh dengan
mereduksi oksidanya. Oleh karena itu logam-logam ini diperoleh dengan cara
elektrolisis.
Elektrolisis
Li
Sumber logam Li adalah spodumene [LiAl(SO)3].
Spodumene dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan H2SO4
panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan Li2SO4. kemudian,
Li2SO4 direksikan dengan Na2CO3
membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4
+ Na2CO3 → Li2CO3 + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk
membentuk LiCl.
Li2CO3
+ 2HCl → 2LiCl + H2O + CO2 Li
dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda
: Li+ + e- → Li
Anoda
: 2Cl- → Cl2 + 2e-
Karena
titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal.
Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl)
yang dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
Elektrolisis
Natrium
Na diperoleh
dari elektrolisis leburan garam kloridanya yang dilakukan dengan menggunakan
”downs cell” .
Elektrolisis
lelehan NaCl dilakukan didalam sel silinder dengan menambahkan CaCl2
untuk menurunkan titih leleh dari NaCl dari 8010C menjadi 5800C.
Akan tetapi dari elektrolisis tidak diperoleh Ca. Hal ini disebabkan karena Ca
lebih sulit tereduksi dibanding Na karena potensial reduksi Ca lebih rendah
dibanding Na.
Sumber utama logam natrium adalah garam batu dan air
laut. Na hanya dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katoda
: Na+ + e- → Na
Anoda
: 2Cl- → Cl2 + 2e-
b. Metode reduksi
Untuk mendapatkan logam K, Rb, dan Cs dilakukan
metode reduksi sebab jika dengan metode elektrolisis logam ini cenderung larut
dalam larutan garamnya.
Reduksi
K
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam ini
didapatkan dengan mereduksi lelehan KCl. Na + KCl ↔ K + NaCl
Reaksi
ini berada dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat dikeluarkan
dari sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk memproduksi K. Suhu optimum beroperasinya downs cell 7720C,
sementara titik leleh KCl 8500C dan pada suhu tersebut K akan
berwujud gas sehingga K tidak mungkin dipisahkan atau diisolasi dengan
menggunakan downs cell. Oleh karena itu logam K, Rb, Cs diisolasi dengan
mereaksikan garam kloridanya dengan Na
Na(g) + MCl (l) → M(g) + NaCl(l)
Dengan cara
elektrolisis leburan atau lelehan garamnya.
Contoh
:
|
NaCl (l)
|
Na+ (l)
|
+
Cl- (l)
|
||||
Katoda
|
Na+
(l)
|
+
e-
|
®
|
Na
(s)
|
|||
Anoda
|
Cl-
(l)
|
®
|
1/2
Cl2 (g)
|
+
e-
|
|||
---------------------------------------------------------
|
|||||||
Na+
(l)
|
+
Cl- (l)
|
-->
|
Na
(s)
|
+
1/2 Cl2 (g)
|
Ø Alkali tanah
Di
alam unsur-unsur alkali tanah terdapat dalam bentuk senyawa.Magnesium dan
kalsium terdapat dalam batuan silikat dan aluminosilikat sebagai kationiknya.
Oleh karena kation-kation dalam silikat itu larut dalam air dan terbawa oleh
air hujan ke laut maka ion-ion Ca2+ dan Mg2+ banyak
ditemukan di laut, terutama pada kulit kerang sebagai CaCO3. Kulit
kerang dan hewan laut lainnya yang mati berakumulasi membentuk deposit batu
kapur. Magnesium dalam air laut bereaksi dengan sedimen kalsium karbonat
menjadi dolomit, CaCO3.MgCO3. Mineral utama berilium
adalah beril, Be3Al2(SiO3)
Mineral
beril, Be3Al2(SiO3)6
mutiara dari
jenis aquamarin (biru terang), dan emerald (hijau tua). Stronsium terdapat
dalam celestit, SrSO4, dan stronsianat, SrCO3. Barium
ditemukan dalam barit, BaSO4, dan iterit, BaCO3. Radium
terdapat dalam jumlah kecil pada bijih uranium, sebagai unsur radioaktif. Logam alkali tanah memiliki sifat yang
reaktif sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Berikut
keberadaan senyawa yang mengandung logam alkali.
1. Berilium.
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan hampir bisa
dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat bersenyawa menjadi
Mineral beril [Be3Al2(SiO6)3], dan
Krisoberil [Al2BeO4].
2. Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida
[MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2],
dan Senyawa Epsomit [MgSO4.7H2O].
3. Kalsium. Kalsium
adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan kalsium
menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3],
Senyawa Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa
Fourida [CaF].
4. Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit .
5. Barium. Barium
berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa :
Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]
V.
Identifikasi
Alkali dan Alkali Tanah
Ø Alkali
Ø Alkali Tanah
Lambang
Unsur
|
Nama
Unsur
|
Warna
nyala
|
Be
|
Berilium
|
Putih
|
Mg
|
Magnesium
|
Putih
|
Ca
|
Calsium
|
Jingga-Merah
|
Sr
|
Stronsium
|
Merah
|
Ba
|
Barium
|
Hijau
|
VI.
Kegunaan
Logam Alkali dan Alkali Tanah
Ø Alkali
Logam alkali yang banyak digunakan adalah natrium.
Berlimpahnya senyawa natrium dialam menyebabkan logam ini relatif murah
dibandingkan dengan logam-logam alkali yang lain. Disamping sebagai pemindah
panas dan sebagai getter, logam natrium memiliki beberapa kegunaan lain sebagai
berikut.
a)
Emisi warna kuning yang cemerlang tatkala dipanaskan menyebabkan uap
natrium
dipakai sebagai lampu penerangan dijalan-jalan raya atau pada kendaraan.sinar
kuning
natrium ini mempunyai kemampuan untuk menembus kabut.
b)
Logam natrium digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium dari senyawanya.
TiCl4
+ 4Na ± > Ti +4NaCl
c)
Logam natrium digunakan dalam pembuatan tetra etil timbal, zat ini ketukan yang
ditambahkan pada bensin.
d)
NaCl, Garam dapur (garam meja); bahan baku pembuatan NaOH,Na2CO3,
logam Na,
dan
gas klorin.
e)
NaOH, Soda kaustik; bahan utama dalam industri sabun,kertas dan tekstil;
pemurnian
bauksit;
ekstrasi senyawa-senyawa aromatic dari batubara.
f)
Na2CO3, Soda cuci; pelunak kesadahan air; zat pembersih
(cleanser) peralatan rumah
tangga;
industri gelas.
g)
NaHCO3, Soda (soda kue); campuran pada minuman dalam botol
(beverage) agar
menghasilkan
CO2; bahan pemadam api; obat-obatan; bahan pembuat kue.
h)
NaNO3, Pupuk; bahan pembuatan senyawa nitrat yang lain
i)
NaNO2, Pembuatan zat warna (proses diazotasi); pencegahan korosi.
j)
Na2SO4, garam Glauber;obat pencahar (cuci perut); zat
pengering untuk senyawa
organik.
k)
KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH
l)
KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
m)
KBr, Obat penenang saraf (sedative); pembuat plat potografi.
n)
KClO3, Bahan korek api, mercon, zat peledak.
o)
KIO3, Campuran garam dapur (sumber iodine bagi tubuh manusia).
Ø Alkali Tanah
1. Berilium (Be)
a. Berilium digunakan untuk memadukan
logam agar lebih kuat, akan tetapi bermassa lebih ringan. Biasanya paduan ini
digunakan pada kemudi pesawat Jet.
b. Berilium digunakan pada kaca dari
sinar X.
c. Berilium digunakan untuk mengontrol
reaksi fisi pada reaktor nuklir.
d. Campuran berilium dan tembaga banyak
dipakai pada alat listrik, maka Berilium sangat penting sebagai komponen
televisi.
2. Magnesium (Mg)
a. Magnesium digunakan untuk memberi
warna putih terang pada kembang api dan pada lampu blitz.
b. Senyawa MgO dapat digunakan untuk
melapisi tungku, karena senyawa MgO memiliki titik leleh yang tinggi.
c. Senyawa Mg(OH)2 digunakan
dalam pasta gigi untuk mengurangi asam yang terdapat di mulut dan mencegah
terjadinnya kerusakan gigi, sekaligus sebagai pencegah maag.
d. Mirip dengan Berilium yang membuat
campuran logam semakin kuat dan ringan sehingga bisa digunakan pada alat alat
rumah tangga.
3. Kalsium (Ca)
a. Kalsium digunakan pada obat obatan,
bubuk pengembang kue dan plastik.
b. Senyawa CaSO4 digunakan
untuk membuat gips yang berfungsi untuk membalut tulang yang patah.
c. Senyawa CaCO3 biasa
digunakan untuk bahan bangunan seperti komponen semen dan cat tembok. Selain
itu digunakan untuk membuat kapur tulis dan gelas.
d. Kalsium Oksida (CaO) dapat mengikat
air pada Etanol karena bersifat dehidrator, dapat juga mengeringkan gas dan
mengikat Karbondioksida pada cerobong asap.
e. Ca(OH)2 digunakan sebagai
pengatur pH air limbah dan juga sebagai sumber basa yang harganya relatif
murah.
f. Kalsium Karbida (CaC2)
disaebut juga batu karbit merupakan bahan untuk pembuatan gas asetilena (C2H2)
yang digunakan untuk pengelasan.
g. Kalsium banyak terdapat pada susu
dan ikan teri yang berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi.
4. Stronsium (Sr)
a. Stronsium dalam senyawa Sr(NO3)2
memberikan warna merah apabila digunakan untuk bahan kembang api.
b. Stronsium sebagai senyawa karbonat
biasa digunakan dalam pembuatan kaca televisi berwarna dan komputer.
c. Untuk pengoperasian mercusuar yang
mengubah energi panas menjadi listrik dalam baterai nuklir RTG (Radiisotop
Thermoelectric Generator).
5. Barium (Ba)
a. BaSO4 digunakan untuk
memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar X meskipun beracun.
b. BaSO4 digunakan sebagai
pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang.
c. Ba(NO3)2
digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmad, Hiskia
dan Edi Kurniawan.2001.Kimia Unsur dan Radiokimia.Bandung: PT Citra
Aditya Bakti.
http://www.chem-is-try.org
iqmal.staff.ugm.ac.id
old.inorg-phys.chem.itb.ac.id
http://www.artikelkimia.info
Tidak ada komentar:
Posting Komentar