Laman

Jumat, 28 Desember 2012

Aluminium


Unsur dan Senyawa Aluminium
http://4.bp.blogspot.com/__wKSIY9nq2Q/TTR5AN9jXcI/AAAAAAAADJ8/F66XVXsWI9k/s1600/aluminium.jpg

Pendahuluan
Aluminium disimbolkan dengan Al, Aluminium terdapat pada golongan logam III A, unsur kimia dengan nomor atom 13 danmassa atom 26, 9815. secara umum logam-logam golongan III A cendrung kurang reaktif dan kurang bersifat logam dibandingkan dengan golongan I A dan II A. Bisa dibandingkan dengan beberapa sifat amfoter atau amfiprotik dan pembentukan senyawa kovalen. Golongan III A juga bisa disebut logam pasca transisi karena terdapat setelah jajaran unsur-unsur transisi.Diantara logam-logam III A, aluminium adalah salah satu logam terpenting yang terdapat di kerak bumi.Bijih aluminium yang digunakan untuk produksi aluminium adalah bauksit.Bijih ini mengandung hidrat aluminium oksida, Al2O3.H2O dan Al2O3.3H2O serta oksida besi, silikon, titanium, sedikit tanah liat dan silikat.Kadar aluminium oksida (alumina) dapat mencapai 35-60%.
Aluminum berada sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada besi.  Aluminium ditemukan oleh Sir Humprey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh Hans Christian Oesterd pada tahun 1825. Dari segi industrial, pada tahun 1886, Paul Heroult di Prancis dan C. M. Hall di Amerika Serikat, secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Walaupun Al adalah logam mulia yang mahal di abad ke-19, harganya jatuh bebas setelah dapat diproduksi dengan jumlah besar dengan elektrolisis alumina, Al2O3, yang dilelehkan dalam krolit, Na3AlF6.  Namun, karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi aluminum hanya ekonomis di negara dengan harga energy listrik yang rendah.Oleh karena itu, Jepang telah menutup peleburan aluminum, tetapi konsumsi Jepang terbesar kedua setelah US.Sifat aluminum dikenal dengan baik dan aluminum banyak digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panci, kusen pintu, dsb.Logam aluminum digunakan dengan kemurnian lebih dari 99%, dan logam atau paduannya (misalnya duralium) banyak digunakan.
Table sifat-sifat logam golongan III A

Boron
Aluminium
Galium
Indium
Thalium
Titik Leleh
2349 K (20760C)
933,47 K (660,320C)
302,91 K (29,760C)
429,75 K (156,600C)
577 K (3040C)
Titik Didih
4200 K (39270C)
2729 K (25190C)
2477 K (22040C)
2345 K (20720C)
1746 K (14730C)
Kalor peleburan
5,59 kJ/mol
10,71  kJ/mol -1
5,59 kJ/mol
3,281 kJ/mol
4,14 kJ/mol -1
Kalor penguapan
254 kJ/mol
294,0 kJ/mol-1
254 kJ/mol
231,8 kJ/mol
165 kJ/mol -1
old.inorg-phys.chem.itb.ac.id
Pada golongan III A, unsur Boron meupakan unsur yang bersifat metaloid (unsur peralihan logam dan non logam). Sedangkan unsur lain pada golongan III A yaitu Aluminium, Galium, Indium, dan Thalium adalah unsur logam.
Logam aluminum melarut dalam asam mineral, kecuali asam nitrat pekat, dan dalam larutan hidroksida akan menghasilkan gas hidrogen. Aluminum membentuk senyawa dengan alkali sebagian besar non logam dan menunjukkan sifat kimia yang beragam, tetapi tidak seperti boron, tidak ditemukan hidrida kluster aluminum.
Aluminium adalah logam yang keras, kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya. Lapisan oksida yang tebal seringkali dilapiskan secara elektrolit pada aluminium yaitu proses yang dinamakan anodisasi; lapisan. Aluminium larut dalam asam mineral encer, tetapi “dipasifkan” oleh HNO3 pekat.Bila pengaruh perlindungan lapisan oksida dirusakkan, misalnya dengan penggoresan atau dengan amalgamasi, penyerangan cepat meskipun oleh air sekalipun dapat terjadi.Logamnya mudah bereaksi dengan larutan NaOH panas, halogen, dan berbagai nonlogam.Satu-satunya oksida aluminium adalah alumina, Al2O3.Meskipun demikian, kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan polimorfin dan terhidrat yang sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya.



SIFAT-SIFAT ALUMINIUM
SIFAT FISIK
Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak. Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :
1)     Ringan : memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
2)     Kuat : terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, Mg).
3)     Reflektif : dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.
4)     Konduktor panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi.
5)     Konduktor listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik overhead maupun bawah tanah.
6)     Tahan korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium.Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600OC dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC.
7)     Tak beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan, minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus
8)     Mudah di-fabrikasi/ dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit karena dapat disambung dengan logam / material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder, adhesive bonding, sambungan mekanis,

Kekuatan dan kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan magnesium. Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun.Dapat deforming dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit sekalipun.


REAKSI ALUMINIUM

 

1.     Aluminium dapat direaksi dengan air, menghasilkan hidrogen dan juga menghasilkan aluminium oksida yang bersifat ulet dan menempel pada logam yang dapat melindungi masuknya air serta oksigen.

2 Al (s)  +  3 H2 Al2O3 (s)  +  3 H2 (g)

Oksida ini khusus dibuat untuk melapis tipis aluminium di anoda dalam sel elektrolitik (Aluminium Anodis).

2.     Aluminium bersifat Amfoter dan dapat dilarutan dalam larutan asam atau larutan basa encer.

2 Al (s)  +  6 H + 2 Al3+(aq)  +  3H2(g)

2 Al (s)  +  2OH-(aq)  +  2 H2O  2 AlO-(aq)  +  3 H2(g)

Dengan adanya HNO3  pekat menyebabkan aluminium tidak dapat mengalami reaksi. Dipengaruhi oleh kuatnya daya oksidasi dari HNO3 Terbentuk oksida yang dapat melapisi logam sebagai logam yang terlindungi

3.     Reaksi Termit

Sifat afinitas terhadap oksigen dari aluminium yang akan secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan hasil reaksinya.

Al (s)  +  Fe2O3 (s) Al2O3(aq)  +  2 Fe (aq)

Kalor yang dihasilkan mencapai 3000oC

4.     Aluminium klorida atau garam aluminium terlarut dalam air.

AlCl3 (s)  +  6 H2O(l) [Al(H2O)6]3+ (aq)  +  3 Cl-(aq)

Ion heksa aqua aluminium (III)  biasa disebut ion Al3+. Ion Al3+  yang kecil dengan muatan besar menarik elektron dari ikatan O-H dari air (H2O). Sehingga Aluminium dapat berperan sebagai donor proton.

[Al(H2O)6]3+(aq)  +  H2O(l)  [Al(H2O)5 (OH)]2+(aq)   +  H3O+(aq)

Dengan basa yang lebih kuat dari air (H2O) seperti S2- atau CO32- akan terbentuk endapan hidroksida.

2 [Al(H2O)6]3+(aq)  +  3 S2-(aq) 2 [Al(OH)3(H2O)3](s)  +  3 H2S (g)

 Reaksi yang sama akan terjadi jika kedalam larutan Al3+ tersebut ditambahkan basa yang lebih kuat seperti NaOH.

[Al(H2O)6]3+(aq)  +  3 OH-(aq)  [Al(OH)3(H2O)3](s)  +  3 H2O(l)

Apabila OH-  memiliki kelebihan maka endapan akan melarut.

[Al(OH)3(H2O)3](s)  +  OH-(aq) [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) +  H2O(l)

Bila reaksi terjadi di atas ditambahkan asam akan dapat berjalan sebaliknya.

[Al(H2O)2(OH)4]-(aq)  +  H3O+   [Al(OH)3(H2O)3](s)  +  H2O(l)

[Al(OH)3 (H2O)3](s)  +  H3O+ [Al(OH)2(H2O)4](aq)  +  H2O(l)

5.     Al2O3 bersifat amfoter. Zat ini mengalami pelarut dengan lambat, baik dalamlarutanasam encer maupun larutan basa encer.

Al2O3(s)  +  6 H+(aq)  2 Al3+(aq)  +  3 H2O(l)

Al2O3(s)  +  2 OH-(aq) +  3 H2O(l) 2 Al(OH)4-(l)

Al2O3 . 3 H2O   Al2O3  +  3 H2O   H  =  + 307 KJ mol-1

 

 

6.     Reaksi Redoks

Reaksi oksigen dengan logam yang biasa disebut dengan oksida sering dinilai sebagai sesuatu yang selalu dapat merusak struktur logam. Seperti halnya pada proses oksidasi yang terjadi pada logam besi. Oksidasi juga dapat terjadi pada logam-logam lain seperti aluminium. Bertolak dari besarnya nilai potensial Eo, logam aluminium yakni -1,66 volt, maka dapat diramalkan bahwa logam aluminium bersifat lebih reaktif jika dibandingkan dengan seng (Eo = -0,76 volt). Logam aluminium mudah bereaksi dengan oksigen, larut dalam asam encer dengan melepaskan gas hidrogen, meskipun kurang jelas dalam kehidupan sehari-hari dan seolah-olah aluminium adalah logam yang tahan terhadap oksidasi dengan oksigen.

Perlindungan atas logam aluminium dapat lebih ditingkatkan, yaitu dengan mempertebal lapisan oksida melalui teknik anodasi (anodizing).Anodanya terbuat dari sel elektrolitik dengan larutan asam sulfat sebagai elektrolit di mana reaksi oksidasi terjadi secara keseluruhan.

Lapisan oksida bahkan cepat terbentuk dengan ketebalan sekitar 0,08 m, diikuti dengan lapisan perlahan-lahan berpori dengan ketebalan 25 mm. Sebelum penganodaan permukaan artikel harus dibersihkan, biasanya menggunakan deterjen, dan terukir dengan larutan natrium hidroksida.

Lapisan oksida aluminium

Struktur oksida hasil anodasi berbeda dengan struktur oksida biasa.Ketebalan lapisan oksidanya dapat mencapai 10 cm, jauh lebih tebal dibandingkan dengan oksida biasa.Lapisan oksida ini mengandung sedikit ion sulfat, dengan pori-pori yang jaraknya teratur.Dengan pori-pori ini, lapisan oksida sangat mungkin menyerap partikel berwarna sehingga logam aluminium hasil anodasi dapat diwarnai dengan berbagai ragam warna yang diinginkan.
Reaksi elektrokimia seperti reaksi reduksi dapat digunakan untuk mengubah energi kimia menjadi energi listrik.Dalam sebuah sel, energi listrik dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda dinamakan anoda sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi, sebuah sel selalu terdiri dari dua bagian atau dua elektroda, setengah reaksi oksidasi akan berlangsung pada anoda dan setengah reaksi reduksi akan berlangsung pada katoda.


 SUMBER DAN CARA MEMPEROLEHNYA
Aluminium merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya. Metoda untuk mengambil logam aluminium adalah dengan cara mengelektrolisis alumina yang terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh Hall di AS pada tahun 1886 dan pada saat yang bersamaan oleh Heroult di Perancis.Cryolite, bijih alami yang ditemukan di Greenland sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi aluminium secara komersil.Penggantinya adalah cariran buatan yang merupakan campuran natrium, aluminium dan kalsium fluorida. Aluminium dibuat dalam skala yang sangat besar, dari bauksit, Al2O3.nH2O (n = 1-3). Ia dimurnikan dengan pelarutan NaOH akua dan diendapkan ulang sebagai Al(OH)3, dengan menggunakan CO2. Hasil dehidrasinya dilarutkan dalam lelehan kryolit, dan lelehannya pada 800 dan 1000o C dielektrolisis.
Pada tahun 1825 oersted, memperoleh aluminium murni dengan cara mereduksi aluminium klorida dengan amalgam kalium-merkurium,
AlCl3 (s) + 3K(Hg)x (l)3KCl (s) + Al(Hg)3x
Kemudian dengan distilasi, merkurium dapat dihilangkan dan akhirnya diperoleh logam aluminium.
Sejak tahun 1866 aluminium ini diperoleh dengan proses Hall-Heroult dan pada tahun 1980, produksi dunia dengan proses ini mencapai 107 ton. Pada proses ini aluminium diperoleh dengan cara katalis aluminium oksida yang dilarutkan dalam leburan kriolit (Na3AlF6).
Ekstraksi aluminium ada tiga tahapan yaitu :.
1.     Proses PenambanganAluminium
Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat dipermukaanbumi, kemudiandilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada daripenambangandipermukaan bumi. Bauksit yang ditambang untuk keperluan industri mempunyai kadar aluminium sekitar 40 – 60 %. Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata. Selanjutnya bauksit mengalami proses pemurnian.
minerrr.gif
2.     Proses Pemurnian Aluminium
Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan melalui Proses pemurnian dengan metode Bayer. Proses Bayer adalah sarana industri utama bauksit pemurnian untuk menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling penting dari aluminium, berisi alumina hanya 30-54 %, Al2O3, sisanya menjadi campuran dari silika (SiO2), oksida besi (Fe2O3), dan titanium dioksida (TiO2) dan. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Reaksi pemurnian
Al2O3(s) + 2OH- (aq) + 3H2O (l)               2[Al(OH)4]- (aq)
SiO2 (s) + 2OH-(aq)                    SiO32-(aq) + H2O (l)
2[Al(OH)4]- + CO2                  2Al(OH)3(s) + CO32-(aq)
2Al(OH)3                    Al2O3 + 3H2O












Proses Bayer
Proses Bayer adalah satu siklusdan sering disebut Bayer siklus. Ini melibatkan empat langkah yaitu Digestion (pencernaan), Clarification (klarifikasi), Precipitation (pengendapan), dan Calcination (kalsinasi).
8-8ff1efed81.jpg
 









1) Digestion (Pencernaan)
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah, slurried dengan larutan soda kostik (natriumhidroksida), dan dipompa ke tank tekanan besar disebut digester, dikontrol mengalami panas uap 175 °C dan tekanan. natrium hidroksidabereaksi dengan mineral alumina bauksit untuk membentuk solusi jenuh natrium aluminat; pengotor tak larut, disebut lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses Bayer menurut persamaankimia :
PersamaanReaksi :
Al2O3 + 2OH-+3H2O
               2[Al(OH)­4]-
Atau
Al2O3(s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l)               
                    2NaAl(OH)4 (aq)

2) Clarification (klarifikasi)
Pengotor tak larut yang disebut lumpur merah /Red Mud (RM) , tetap dalam suspense dandipisahkandengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di exchangers panas, untukmeningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menujutempat yang lebihtinggiyaitupresipitator silolikeuntukprosesPrecipitation (pengendapan)

3) Precipitation (pengendapan)
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)3 (aq) +CO2 (g)               2Al(OH)3 (s) + Na2CO3(aq)+ H2O (l)
Campuran dari kotoran padat disebut lumpur merah, dan menyajikan masalah pembuangan. Selanjutnya, solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat sebagai putih solid halus.

4) Calcination (kalsinasi)
Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses:
2Al(OH)3(s)      Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnyamenujuprosespeleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.


3.    Proses Peleburan Aluminium
Proses pembuatan Al pada tahap selanjutnya adalah proses hall-heroult. Ini merupakan proses metode elektrolisis yang ditemukan oleh Charles M. Hall dan Paul Heroult. Berikut tahap-tahap dalam proses Hall-Heroult :
cell.jpg Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode (+) digunakan batang grafit.











Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950oC. Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk gas O2 dan CO2.
 Reaksi yang terjadi:
Al2O3              Al3+ + 3O2-
Katode (-) : Al3+ + 3e­             Al        x 4
Anode (+) : 2O          O2 + 4e­            x 3
4Al3 + 6O     
            4Al + 3O2
Lalu O2bereaksidengan C menjadi C02. Jadihasilakhirnyaadalah
3C(s) + 4Al3+ + 6O2­    
            4Al(l) + 3CO2 (s)


Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul didasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapataluminium batangan (ingot). Jadi, selamaelektrolisis, Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksidengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu. Rata-rata Untuk mendapat 1 Kg Aldihabiskan 0,44 kg anode grafit.

SENYAWA ALUMINIUM
Senyawa aluminium telah banyak digunakan sepanjang sejarah peradaban manusia. Tanah liat adalah hidrat aluminium silikat dan periuk belanga yang dibuat dari tanah liat yang sudah dikenal 8000 tahun. Tawas telah digunakan untuk keperluan obat-obatan dan dibidang zat warna selama kurang lebih 4000 tahun.

ALUMINA
Alumunium oksida atau alumina (Al2O3)  biasanya berupa kristal ion. Tetapi, ion oksida (O2-) dipolarisasi oleh ion alumunium sehingga sebagian ikatannya bersifat kovalen. Aluminium oksida meleleh pada 2053cC. zat ini tidak larut dalam air, sangat keras dan stabil.
Aluminium oksida terdapat di alam sebagai korundum, suatu zat kristal yang sangat keras yang digunakan sebagai pengampelas. Korundum yang mengatur zat pengotor pewarna merah disebut batu manikam; jika pengotornya berwarna biru disebut perwarna nilam. Batu manikam dan permata nilam selain indah, sangat keras seperti intan. Karena kerasnya aluminium oksida ini digunakan pada bagian alat-alat yang sering digunakan dan yang mudah aus. Jam mekanik, jarum gramafon dan alat rekam mengandung permata nilam.
Aluminium oksida adalah amfoter. Zat ini melarut dengan lambat baik dalam asam encer maupun basa encer.
            Al2O3(s) + 6H+(aq)è 2Al3+(aq) + 3H2O(l)
            Al2O3(s) + 2OH-(aq) + 3H2O è 2 Al(OH)4(l)
Aluminium oksida trihidrat berbeda dari aluminium oksida anhidris. Kerapatannya kecil, bersifat amfoter dan biasanya disebut aluminium hidroksida.
            Al2O3. 3 H2O3è 2 Al(OH)3

Rekasi pelepasan air dari hidrat ini adalah reaksi endoterm
            Al2O3. 3 H2O è Al2O3 + 3 H2O       ∆H = +307kJmol-1
Oleh karena itu, aluminium oksida trihidrat digunakan sebagai zat tahan api. Banyak plastik, senyawa karet, tekstil dan beberapa bahan bangunan dibuat dengan memanfaatkan sifat ini. Jika terjadi kebakaran energi panas diserap oleh Al2O3. 3 H2O yang terurai. Makin banyak aluminium oksida trihidrat, makin lama suhu tetap rendah sehingga mencegah kebakaran.
Alumin dibedakan atas alfa-allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 450OC. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 1000OC. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:
- Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)
- Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)
- Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)
- Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)

Senyawa organo-aluminum
Senyawa-senyawa organoaluminum digunakan dalam jumlah besar untuk polimerisasi olefin, dan di industri dihasilkan dari logam aluminum, hidrogen, dan olefin seperti reaksi berikut:
reaksi logam aluminium
Senyawa ini berupa dimer kecuali yang mengandung gugus hidrokarbon yang meruah.  Misalnya, trimetilaluminum, Al2(CH3)6, adalah dimer dengan gugus metil menjembatani atom aluminum dengan ikatan tuna elektron (Gambar 5.2). Senyawa organoaluminum sangat reaktif dan terbakar secara spontan di udara. Senyawa-senyawa ini bereaksi dengan hebat dengan air dan membentuk hidrokarbon jenuh, dengan aluminium berubah menjadi aluminium hidroksida sesuai reaksi berikut:
reaksi aluminium hidroksida
Oleh karena itu, senyawa-senyawa ini harus ditangani di laboratorium dalam atmosfer yang inert sempurna.
gambar 5.2
Katalis Ziegler-Natta, yang terdiri atas senyawa organoaluminium dan senyawa logam transisi membuat fenomena dalam katalisis polimerisasi, katalis ini dikembangkan tahun 1950-an, dan dianugerahi Nobel tahun 1963.

CARA MENGIDENTIFIKASI
Identifikasi dengan larutan amonium
Aluminium dapat bereaksi dengan larutan amonium membentuk endapan putih seperti gelatin yang larut sedikit dalam reagensia berlebihan. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid (sol aluminium hidroksida); sol ini berkoagulasi pada pendidihan atau pada penambahan garam-garam yang larut (misalnya: amonium klorida), dengan menghasilkan endapan aluminium hidroksida, yang dikenal sebagai gel aluminium hidroksida. Untuk menjamin pengendapan yang sempurna dengan larutan amonia, larutan alumunium itu ditambahkan sedikit berlebihan, dan campuran dididihkan sampai cairan sedikit berbau amonia. Bila baru diendapkan ia mudah melarut dalam asam kuat dan basa kuat, tetapi setelah dididihkan ia menjadi sangat sedikit larut.
Al3+           +          3NH3   +          3H2O   →        Al(OH)3          +          3NH4+

Larutan natrium asetat
Tidak diperoleh endapan dalam larutan netral, dingin, tetapi dengan mendidihkan dengan reagensia berlebihan, terbentuk endapan bervolume besar aluminium asetat basa Al(OH)2CH3COO:
Al3+   +   3CH3COO-   +   2H2O   →   Al(OH)2CH3COO↓   +   2CH3COOH

Kegunaan Aluminium
Aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai bahan transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak dan tidak kuat.Tetapi dapat dicampur dengan tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang menguntungkan.
Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket.Logam ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya dari proses oksidasi sehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya.

Beberapa kegunaan aluminium antara lain:
1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
2. Untuk membuat badan pesawat terbang.
3. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.
5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
6. Membuat termit, yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
7. Tawas, KAl(SO4)2.12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.
8. Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam pencelupan).
9. Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
10.  Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.



Manfaat Talium
Talium banyak memiliki manfaat misalnya:
1.     Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system komunikasi militer
2.     Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama
3.     Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma
4.     Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu -60 0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan RELAY
5.     Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.


Manfaat Indium (In)
Beberapa kegunaan Indium (In) yaitu:
1.     Untuk industri layar datar (flat monitor)
2.     Sebagai campuran logam
3.     Sebagai batang control dalam reactor atom
4.     SenyawaIndium (In) tertentu merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik

Manfaat Galium (Ga)
Galium (Ga) dalam kehidupan sehari-hari banyak dimanfaatkan sebagai:
1.     semikonduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya
2.     menjadi alloy

1 komentar:

  1. Casino Slot Machines - Mapyro
    Free Slot Machines 논산 출장안마 at Mapyro. Discover 과천 출장마사지 locations, hours, directions, and information for Casino Slot Machines in Las Vegas. 거제 출장안마 Play 광양 출장샵 Casino 상주 출장마사지 Slot Machines.

    BalasHapus