Unsur
dan Senyawa Aluminium
Pendahuluan
Aluminium
disimbolkan dengan Al, Aluminium terdapat pada golongan logam III A, unsur
kimia dengan nomor atom 13 danmassa atom 26, 9815. secara umum logam-logam
golongan III A cendrung kurang reaktif dan kurang bersifat logam dibandingkan
dengan golongan I A dan II A. Bisa dibandingkan dengan beberapa sifat amfoter
atau amfiprotik dan pembentukan senyawa kovalen. Golongan III A juga bisa
disebut logam pasca transisi karena terdapat setelah jajaran unsur-unsur transisi.Diantara
logam-logam III A, aluminium adalah salah satu logam terpenting yang terdapat
di kerak bumi.Bijih aluminium yang digunakan untuk produksi aluminium adalah
bauksit.Bijih ini mengandung hidrat aluminium oksida, Al2O3.H2O
dan Al2O3.3H2O serta oksida besi, silikon,
titanium, sedikit tanah liat dan silikat.Kadar aluminium oksida (alumina) dapat
mencapai 35-60%.
Aluminum
berada sebagai aluminosilikat di kerak bumi dan lebih melimpah daripada
besi. Aluminium ditemukan oleh
Sir Humprey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali
direduksi sebagai logam oleh Hans Christian Oesterd pada tahun 1825. Dari segi
industrial, pada tahun 1886, Paul Heroult di Prancis dan C. M. Hall di Amerika
Serikat, secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan
cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Walaupun Al adalah logam
mulia yang mahal di abad ke-19, harganya jatuh bebas setelah dapat diproduksi
dengan jumlah besar dengan elektrolisis alumina, Al2O3,
yang dilelehkan dalam krolit, Na3AlF6. Namun,
karena produksinya memerlukan sejumlah besar energi listrik, metalurgi aluminum
hanya ekonomis di negara dengan harga energy listrik yang rendah.Oleh karena
itu, Jepang telah menutup peleburan aluminum, tetapi konsumsi Jepang terbesar
kedua setelah US.Sifat aluminum dikenal dengan baik dan aluminum banyak
digunakan dalam keseharian, misalnya untuk koin, panci, kusen pintu, dsb.Logam
aluminum digunakan dengan kemurnian lebih dari 99%, dan logam atau paduannya
(misalnya duralium) banyak digunakan.
Table sifat-sifat logam golongan III A
|
Boron
|
Aluminium
|
Galium
|
Indium
|
Thalium
|
Titik
Leleh
|
2349 K
(20760C)
|
933,47 K
(660,320C)
|
302,91 K
(29,760C)
|
429,75 K
(156,600C)
|
577 K (3040C)
|
Titik
Didih
|
4200 K
(39270C)
|
2729 K
(25190C)
|
2477 K
(22040C)
|
2345 K
(20720C)
|
1746 K
(14730C)
|
Kalor
peleburan
|
5,59
kJ/mol
|
10,71
kJ/mol -1
|
5,59
kJ/mol
|
3,281
kJ/mol
|
4,14
kJ/mol -1
|
Kalor
penguapan
|
254 kJ/mol
|
294,0
kJ/mol-1
|
254 kJ/mol
|
231,8
kJ/mol
|
165 kJ/mol
-1
|
old.inorg-phys.chem.itb.ac.id
Pada golongan III A, unsur Boron
meupakan unsur yang bersifat metaloid (unsur peralihan logam dan non logam).
Sedangkan unsur lain pada golongan III A yaitu Aluminium, Galium, Indium, dan
Thalium adalah unsur logam.
Logam aluminum melarut dalam asam
mineral, kecuali asam nitrat pekat, dan dalam larutan hidroksida akan
menghasilkan gas hidrogen. Aluminum membentuk senyawa dengan alkali sebagian
besar non logam dan menunjukkan sifat kimia yang beragam, tetapi tidak seperti
boron, tidak ditemukan hidrida kluster aluminum.
Aluminium
adalah logam yang keras, kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat
elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan
oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya. Lapisan oksida yang
tebal seringkali dilapiskan secara elektrolit pada aluminium yaitu proses yang
dinamakan anodisasi; lapisan. Aluminium larut dalam asam mineral encer, tetapi
“dipasifkan” oleh HNO3 pekat.Bila pengaruh perlindungan lapisan
oksida dirusakkan, misalnya dengan penggoresan atau dengan amalgamasi,
penyerangan cepat meskipun oleh air sekalipun dapat terjadi.Logamnya mudah
bereaksi dengan larutan NaOH panas, halogen, dan berbagai nonlogam.Satu-satunya
oksida
aluminium adalah alumina, Al2O3.Meskipun
demikian, kesederhanaan ini diimbangi dengan adanya bahan-bahan polimorfin dan
terhidrat yang sifatnya bergantung kepada kondisi pembuatannya.
SIFAT-SIFAT ALUMINIUM
SIFAT
FISIK
Aluminium adalah logam yang berwaarna
putih perak. Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :
1) Ringan
: memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga. Berat
jenisnya ringan (hanya 2,7 gr/cm³, sedangkan besi ± 8,1 gr/ cm³)
2) Kuat
: terutama bila dipadu dengan logam lain, Paduan Al dengan logam lainnya
menghasilkan logam yang kuat seperti Duralium (campuran Al, Cu, Mg).
3) Reflektif
: dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan
rokok.
4) Konduktor
panas : sifat ini sangat baik untuk penggunaan pada mesin-mesin / alat-alat
pemindah panas sehingga dapat memberikan penghematan energi.
5) Konduktor
listrik : setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua
kali lebih besar jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif
tidak mahal dan ringan, maka aluminium sangat baik untuk kabel-kabel listrik
overhead maupun bawah tanah.
6) Tahan
korosi : sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang
dipengarui oleh unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia
lainnya, baik diruang angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.
Sifat bahan korosi
dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3)
pada permukaan aluminium.Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus
sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur).Aluminium umumnya
melebur pada temperature ± 600OC dan aluminium oksida melebur pada
temperature 2000oC.
7) Tak
beracun : dan karenanya sangat baik untuk penggunaan pada industry makanan,
minuman, dan obat-obatan yaitu untuk peti kemas dan pembungkus
8) Mudah
di-fabrikasi/ dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit
karena dapat disambung dengan logam / material lainnya melalui pengelasan,
brazing, solder, adhesive bonding, sambungan mekanis,
Kekuatan dan
kekerasan aluminium tidak begitu tinggi dengan pemaduan dan heat treatment
dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya. Aluminium komersil selalu
mengandung ketidak murnian ± 0,8% biasanya berupa besi, silicon, tembaga dan
magnesium. Sifat lain yang mnguntungkan dari aluminium adalah sangat mudah
difabrikasi, dapat dituang (dicor) dengan cara penuangan apapun.Dapat deforming
dengan cara: rolling, drawing, forging, extrusi dll. Menjadi bentuk yang rumit
sekalipun.
REAKSI ALUMINIUM
1.
Aluminium dapat direaksi dengan air, menghasilkan hidrogen dan juga
menghasilkan aluminium oksida yang bersifat ulet dan menempel pada logam yang
dapat melindungi masuknya air serta oksigen.
2 Al (s) + 3 H2O Al2O3
(s) + 3 H2 (g)
Oksida ini khusus dibuat untuk melapis tipis aluminium di anoda dalam sel
elektrolitik (Aluminium Anodis).
2. Aluminium bersifat Amfoter dan
dapat dilarutan dalam larutan asam atau larutan basa encer.
2 Al (s) + 6 H + 2 Al3+(aq) + 3H2(g)
2 Al (s) + 2OH-(aq) + 2 H2O
2 AlO-(aq) + 3 H2(g)
Dengan adanya HNO3
pekat menyebabkan aluminium tidak dapat mengalami reaksi. Dipengaruhi
oleh kuatnya daya oksidasi dari HNO3 Terbentuk oksida yang dapat
melapisi logam sebagai logam yang terlindungi
3. Reaksi Termit
Sifat afinitas terhadap oksigen dari aluminium yang
akan secara spontan akan melepaskan sejumlah kalor yang cukup untuk melelehkan
hasil reaksinya.
Al (s) + Fe2O3
(s) Al2O3(aq) + 2 Fe
(aq)
Kalor yang dihasilkan mencapai 3000oC
4. Aluminium klorida atau garam
aluminium terlarut dalam air.
AlCl3 (s) + 6 H2O(l) [Al(H2O)6]3+
(aq) + 3 Cl-(aq)
Ion heksa aqua aluminium (III)
biasa disebut ion Al3+. Ion Al3+ yang kecil dengan muatan besar menarik
elektron dari ikatan O-H dari air (H2O). Sehingga Aluminium dapat
berperan sebagai donor proton.
[Al(H2O)6]3+(aq) + H2O(l) [Al(H2O)5
(OH)]2+(aq)
+ H3O+(aq)
Dengan basa yang lebih kuat dari air (H2O) seperti S2-
atau CO32- akan terbentuk endapan hidroksida.
2 [Al(H2O)6]3+(aq) + 3 S2-(aq) 2 [Al(OH)3(H2O)3](s) + 3 H2S
(g)
Reaksi yang sama akan terjadi jika
kedalam larutan Al3+ tersebut ditambahkan basa yang lebih kuat
seperti NaOH.
[Al(H2O)6]3+(aq) + 3 OH-(aq) [Al(OH)3(H2O)3](s) + 3 H2O(l)
Apabila OH- memiliki kelebihan maka endapan akan melarut.
[Al(OH)3(H2O)3](s) +
OH-(aq) [Al(H2O)2(OH)4]-(aq) +
H2O(l)
Bila reaksi terjadi di atas ditambahkan asam akan dapat berjalan
sebaliknya.
[Al(H2O)2(OH)4]-(aq) + H3O+ [Al(OH)3(H2O)3](s) + H2O(l)
[Al(OH)3 (H2O)3](s) + H3O+ [Al(OH)2(H2O)4](aq) + H2O(l)
5. Al2O3
bersifat amfoter. Zat ini mengalami pelarut dengan lambat, baik
dalamlarutanasam encer maupun larutan basa encer.
Al2O3(s) + 6 H+(aq) 2 Al3+(aq) + 3 H2O(l)
Al2O3(s) + 2 OH-(aq)
+ 3 H2O(l) 2 Al(OH)4-(l)
Al2O3 . 3 H2O
Al2O3 + 3 H2O H
= + 307 KJ mol-1
6. Reaksi Redoks
Reaksi oksigen
dengan logam yang biasa disebut dengan oksida sering dinilai sebagai sesuatu
yang selalu dapat merusak
struktur logam. Seperti halnya pada proses oksidasi yang terjadi pada logam besi.
Oksidasi juga dapat terjadi pada logam-logam lain seperti aluminium. Bertolak
dari besarnya nilai potensial Eo, logam aluminium yakni -1,66 volt,
maka dapat diramalkan bahwa logam aluminium bersifat lebih reaktif jika
dibandingkan dengan seng (Eo = -0,76 volt). Logam aluminium mudah
bereaksi dengan oksigen, larut dalam asam encer dengan melepaskan gas hidrogen,
meskipun kurang jelas dalam kehidupan sehari-hari dan seolah-olah aluminium
adalah logam yang tahan terhadap oksidasi dengan oksigen.
Perlindungan
atas logam aluminium dapat lebih ditingkatkan, yaitu dengan mempertebal lapisan
oksida melalui teknik anodasi (anodizing).Anodanya
terbuat dari sel elektrolitik dengan larutan asam sulfat sebagai elektrolit di
mana reaksi oksidasi terjadi secara keseluruhan.
Lapisan oksida
bahkan cepat terbentuk dengan ketebalan sekitar 0,08 m, diikuti dengan lapisan
perlahan-lahan berpori dengan ketebalan 25 mm. Sebelum penganodaan permukaan
artikel harus dibersihkan, biasanya menggunakan deterjen, dan terukir dengan
larutan natrium hidroksida.
Lapisan oksida aluminium
Struktur
oksida hasil anodasi berbeda dengan struktur oksida biasa.Ketebalan
lapisan oksidanya dapat mencapai 10 cm, jauh lebih tebal dibandingkan dengan
oksida biasa.Lapisan oksida ini mengandung sedikit ion sulfat, dengan pori-pori
yang jaraknya teratur.Dengan pori-pori ini, lapisan oksida sangat mungkin
menyerap partikel berwarna sehingga logam aluminium hasil anodasi dapat
diwarnai dengan berbagai ragam warna yang diinginkan.
Reaksi
elektrokimia seperti reaksi reduksi dapat digunakan untuk
mengubah energi kimia menjadi energi listrik.Dalam sebuah sel, energi listrik
dihasilkan dengan jalan pelepasan elektron pada suatu elektroda dinamakan anoda
sedangkan elektroda yang menerima elektron dinamakan katoda. Jadi, sebuah sel
selalu terdiri dari dua bagian atau dua elektroda, setengah reaksi oksidasi
akan berlangsung pada anoda dan setengah reaksi reduksi akan berlangsung pada
katoda.
SUMBER DAN CARA MEMPEROLEHNYA
Aluminium
merupakan logam yang paling banyak ditemukan di kerak bumi (8.1%), tetapi tidak
pernah ditemukan secara bebas di alam. Selain pada mineral yang telah disebut
di atas, ia juga ditemukan di granit dan mineral-mineral lainnya. Metoda untuk
mengambil logam aluminium adalah dengan cara mengelektrolisis alumina yang
terlarut dalam cryolite. Metoda ini ditemukan oleh Hall di AS pada tahun 1886
dan pada saat yang bersamaan oleh Heroult di Perancis.Cryolite, bijih alami
yang ditemukan di Greenland sekarang ini tidak lagi digunakan untuk memproduksi
aluminium secara komersil.Penggantinya adalah cariran buatan yang merupakan
campuran natrium, aluminium dan kalsium fluorida. Aluminium dibuat dalam skala
yang sangat besar, dari bauksit, Al2O3.nH2O (n
= 1-3). Ia dimurnikan dengan pelarutan NaOH akua dan diendapkan ulang sebagai
Al(OH)3, dengan menggunakan CO2. Hasil dehidrasinya
dilarutkan dalam lelehan kryolit, dan lelehannya pada 800 dan 1000o
C dielektrolisis.
Pada
tahun 1825 oersted, memperoleh aluminium murni dengan cara mereduksi aluminium
klorida dengan amalgam kalium-merkurium,
AlCl3 (s) + 3K(Hg)x (l)3KCl (s) + Al(Hg)3x
Kemudian
dengan distilasi, merkurium dapat dihilangkan dan akhirnya diperoleh logam
aluminium.
Sejak
tahun 1866 aluminium ini diperoleh dengan proses Hall-Heroult dan pada tahun
1980, produksi dunia dengan proses ini mencapai 107 ton. Pada proses
ini aluminium diperoleh dengan cara katalis aluminium oksida yang dilarutkan
dalam leburan kriolit (Na3AlF6).
Ekstraksi aluminium
ada tiga tahapan yaitu :.
1. Proses
PenambanganAluminium
Aluminium
ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat dipermukaanbumi,
kemudiandilakukan proses pemanasan untuk mengurangi kadar air yang ada
daripenambangandipermukaan bumi. Bauksit yang ditambang untuk keperluan
industri mempunyai kadar aluminium sekitar 40 – 60 %. Setelah ditambang biji
bauksit digiling dan dihancurkan supaya halus dan merata. Selanjutnya bauksit
mengalami proses pemurnian.
2. Proses Pemurnian Aluminium
Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan melalui Proses pemurnian dengan metode Bayer. Proses Bayer adalah sarana industri utama bauksit pemurnian untuk menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling penting dari aluminium, berisi alumina hanya 30-54 %, Al2O3, sisanya menjadi campuran dari silika (SiO2), oksida besi (Fe2O3), dan titanium dioksida (TiO2) dan. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Pengolahan aluminium menjadi aluminium murni dapat dilakukan melalui Proses pemurnian dengan metode Bayer. Proses Bayer adalah sarana industri utama bauksit pemurnian untuk menghasilkan alumina. Bauksit, bijih paling penting dari aluminium, berisi alumina hanya 30-54 %, Al2O3, sisanya menjadi campuran dari silika (SiO2), oksida besi (Fe2O3), dan titanium dioksida (TiO2) dan. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Reaksi pemurnian
Al2O3(s)
+ 2OH- (aq) + 3H2O (l) 2[Al(OH)4]-
(aq)
SiO2
(s) + 2OH-(aq) SiO32-(aq)
+ H2O (l)
2[Al(OH)4]-
+ CO2 2Al(OH)3(s)
+ CO32-(aq)
2Al(OH)3 Al2O3
+ 3H2O
Proses Bayer
Proses Bayer adalah satu siklusdan sering disebut Bayer siklus. Ini melibatkan empat langkah yaitu Digestion (pencernaan), Clarification (klarifikasi), Precipitation (pengendapan), dan Calcination (kalsinasi).
Proses Bayer adalah satu siklusdan sering disebut Bayer siklus. Ini melibatkan empat langkah yaitu Digestion (pencernaan), Clarification (klarifikasi), Precipitation (pengendapan), dan Calcination (kalsinasi).
1) Digestion (Pencernaan)
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah, slurried dengan larutan soda kostik (natriumhidroksida), dan dipompa ke tank tekanan besar disebut digester, dikontrol mengalami panas uap 175 °C dan tekanan. natrium hidroksidabereaksi dengan mineral alumina bauksit untuk membentuk solusi jenuh natrium aluminat; pengotor tak larut, disebut lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses Bayer menurut persamaankimia :
Pada langkah pertama, bauksit adalah tanah, slurried dengan larutan soda kostik (natriumhidroksida), dan dipompa ke tank tekanan besar disebut digester, dikontrol mengalami panas uap 175 °C dan tekanan. natrium hidroksidabereaksi dengan mineral alumina bauksit untuk membentuk solusi jenuh natrium aluminat; pengotor tak larut, disebut lumpur merah (RM) , tetap dalam suspensi dan dipisahkan pada langkah klarifikasi. Proses Bayer menurut persamaankimia :
PersamaanReaksi :
Al2O3 + 2OH-+3H2O 2[Al(OH)4]-
Atau
Al2O3(s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) 2NaAl(OH)4 (aq)
Al2O3 + 2OH-+3H2O 2[Al(OH)4]-
Atau
Al2O3(s) + 2NaOH (aq) + 3H2O (l) 2NaAl(OH)4 (aq)
2) Clarification (klarifikasi)
Pengotor tak larut yang disebut lumpur merah /Red Mud (RM) , tetap dalam suspense dandipisahkandengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di exchangers panas, untukmeningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menujutempat yang lebihtinggiyaitupresipitator silolikeuntukprosesPrecipitation (pengendapan)
Pengotor tak larut yang disebut lumpur merah /Red Mud (RM) , tetap dalam suspense dandipisahkandengan menyaring dari kotoran padat, selanjutnya didinginkan di exchangers panas, untukmeningkatkan derajat jenuh dari alumina terlarut, dan dipompa menujutempat yang lebihtinggiyaitupresipitator silolikeuntukprosesPrecipitation (pengendapan)
3) Precipitation (pengendapan)
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)3 (aq) +CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3(aq)+ H2O (l)
Campuran dari kotoran padat disebut lumpur merah, dan menyajikan masalah pembuangan. Selanjutnya, solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat sebagai putih solid halus.
Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)3 (aq) +CO2 (g) 2Al(OH)3 (s) + Na2CO3(aq)+ H2O (l)
Campuran dari kotoran padat disebut lumpur merah, dan menyajikan masalah pembuangan. Selanjutnya, solusi hidroksida didinginkan, dan aluminium hidroksida dilarutkan presipitat sebagai putih solid halus.
4) Calcination (kalsinasi)
Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses:
2Al(OH)3(s) Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnyamenujuprosespeleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
Kemudian dipanaskan sampai 1050 °C (dikalsinasi), aluminium hidroksida terurai menjadi alumina, memancarkan uap air dalam proses:
2Al(OH)3(s) Al2O3 (s) + 3H2O (g)
Dan dihasilkan aluminium oksida murni (Al2O3) yang selanjutnyamenujuprosespeleburan dengan proses Hall-Héroult untuk menghasilkan material aluminium.
3.
Proses Peleburan Aluminium
Proses pembuatan Al pada tahap selanjutnya adalah proses hall-heroult. Ini merupakan proses metode elektrolisis yang ditemukan oleh Charles M. Hall dan Paul Heroult. Berikut tahap-tahap dalam proses Hall-Heroult :
Proses pembuatan Al pada tahap selanjutnya adalah proses hall-heroult. Ini merupakan proses metode elektrolisis yang ditemukan oleh Charles M. Hall dan Paul Heroult. Berikut tahap-tahap dalam proses Hall-Heroult :
Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida Al2O3
dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana
baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-). Sebagai anode
(+) digunakan batang grafit.
Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950oC.
Dalam proses elektrolisis dihasilkan aluminium di katode dan di anode terbentuk
gas O2 dan CO2.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3 Al3+ + 3O2-
Katode (-) : Al3+ + 3e Al x 4
Anode (+) : 2O2 O2 + 4e x 3
4Al3 + 6O2 4Al + 3O2
Lalu O2bereaksidengan C menjadi C02. Jadihasilakhirnyaadalah
3C(s) + 4Al3+ + 6O2 4Al(l) + 3CO2 (s)
Al2O3 Al3+ + 3O2-
Katode (-) : Al3+ + 3e Al x 4
Anode (+) : 2O2 O2 + 4e x 3
4Al3 + 6O2 4Al + 3O2
Lalu O2bereaksidengan C menjadi C02. Jadihasilakhirnyaadalah
3C(s) + 4Al3+ + 6O2 4Al(l) + 3CO2 (s)
Aluminium yang terbentuk berupa zat cair dan
terkumpul didasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk
mendapataluminium batangan (ingot). Jadi, selamaelektrolisis, Anode grafit
terus menerus dihabiskan karena bereaksidengan O2 sehingga harus
diganti dari waktu ke waktu. Rata-rata Untuk mendapat 1 Kg Aldihabiskan 0,44 kg
anode grafit.
SENYAWA
ALUMINIUM
Senyawa aluminium telah banyak digunakan sepanjang sejarah
peradaban manusia. Tanah liat adalah hidrat aluminium silikat dan periuk
belanga yang dibuat dari tanah liat yang sudah dikenal 8000 tahun. Tawas telah
digunakan untuk keperluan obat-obatan dan dibidang zat warna selama kurang
lebih 4000 tahun.
ALUMINA
Alumunium oksida atau alumina (Al2O3) biasanya berupa kristal ion. Tetapi, ion
oksida (O2-) dipolarisasi oleh ion alumunium sehingga sebagian
ikatannya bersifat kovalen. Aluminium oksida meleleh pada 2053cC.
zat ini tidak larut dalam air, sangat keras dan stabil.
Aluminium oksida terdapat di alam
sebagai korundum, suatu zat kristal yang sangat keras yang digunakan sebagai
pengampelas. Korundum yang mengatur zat pengotor pewarna merah disebut batu
manikam; jika pengotornya berwarna biru disebut perwarna nilam. Batu manikam
dan permata nilam selain indah, sangat keras seperti intan. Karena kerasnya
aluminium oksida ini digunakan pada bagian alat-alat yang sering digunakan dan
yang mudah aus. Jam mekanik, jarum gramafon dan alat rekam mengandung permata
nilam.
Aluminium oksida adalah amfoter. Zat ini
melarut dengan lambat baik dalam asam encer maupun basa encer.
Al2O3(s) + 6H+(aq)è
2Al3+(aq) + 3H2O(l)
Al2O3(s) + 2OH-(aq)
+ 3H2O è
2 Al(OH)4(l)
Aluminium
oksida trihidrat berbeda dari aluminium oksida anhidris. Kerapatannya kecil,
bersifat amfoter dan biasanya disebut aluminium hidroksida.
Al2O3. 3 H2O3è
2 Al(OH)3
Rekasi pelepasan air dari hidrat
ini adalah reaksi endoterm
Al2O3. 3 H2O
è
Al2O3 + 3 H2O ∆H
= +307kJmol-1
Oleh karena itu, aluminium oksida
trihidrat digunakan sebagai zat tahan api. Banyak plastik, senyawa karet,
tekstil dan beberapa bahan bangunan dibuat dengan memanfaatkan sifat ini. Jika
terjadi kebakaran energi panas diserap oleh Al2O3. 3 H2O
yang terurai. Makin banyak aluminium oksida trihidrat, makin lama suhu tetap
rendah sehingga mencegah kebakaran.
Alumin dibedakan atas alfa-allumina dan
gamma-allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di
bawah 450OC. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium,
untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina
diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 1000OC.
Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas
atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan
alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna
pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:
- Rubi berwarna merah karena mengandung
senyawa kromium (III)
-
Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)
-
Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)
- Topaz berwarna kuning karena
mengandung besi (III)
Senyawa
organo-aluminum
Senyawa-senyawa
organoaluminum digunakan dalam jumlah besar untuk polimerisasi olefin, dan di
industri dihasilkan dari logam aluminum, hidrogen, dan olefin seperti reaksi
berikut:
Senyawa
ini berupa dimer kecuali yang mengandung gugus hidrokarbon yang meruah.
Misalnya, trimetilaluminum, Al2(CH3)6, adalah
dimer dengan gugus metil menjembatani atom aluminum dengan ikatan tuna elektron
(Gambar 5.2). Senyawa organoaluminum sangat reaktif dan terbakar secara spontan
di udara. Senyawa-senyawa ini bereaksi dengan hebat dengan air dan membentuk
hidrokarbon jenuh, dengan aluminium berubah menjadi aluminium hidroksida sesuai
reaksi berikut:
Oleh
karena itu, senyawa-senyawa ini harus ditangani di laboratorium dalam atmosfer
yang inert sempurna.
Katalis
Ziegler-Natta, yang terdiri atas senyawa organoaluminium dan senyawa logam
transisi membuat fenomena dalam katalisis polimerisasi, katalis ini
dikembangkan tahun 1950-an, dan dianugerahi Nobel tahun 1963.
CARA MENGIDENTIFIKASI
Identifikasi
dengan larutan amonium
Aluminium dapat bereaksi
dengan larutan amonium membentuk endapan putih seperti gelatin yang larut
sedikit dalam reagensia berlebihan. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam
larutan sebagai aluminium hidroksida koloid (sol aluminium hidroksida); sol ini
berkoagulasi pada pendidihan atau pada penambahan garam-garam yang larut
(misalnya: amonium klorida), dengan menghasilkan endapan aluminium hidroksida,
yang dikenal sebagai gel aluminium hidroksida. Untuk menjamin pengendapan yang
sempurna dengan larutan amonia, larutan alumunium itu ditambahkan sedikit
berlebihan, dan campuran dididihkan sampai cairan sedikit berbau amonia. Bila
baru diendapkan ia mudah melarut dalam asam kuat dan basa kuat, tetapi setelah
dididihkan ia menjadi sangat sedikit larut.
Al3+ + 3NH3 + 3H2O → Al(OH)3 + 3NH4+
Larutan
natrium asetat
Tidak diperoleh endapan dalam
larutan netral, dingin, tetapi dengan mendidihkan dengan reagensia berlebihan,
terbentuk endapan bervolume besar aluminium asetat basa Al(OH)2CH3COO:
Al3+ +
3CH3COO-
+ 2H2O → Al(OH)2CH3COO↓ +
2CH3COOH
Kegunaan
Aluminium
Aluminium
banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan
aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau
konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai
bahan transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak dan tidak
kuat.Tetapi dapat dicampur dengan tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan
unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang menguntungkan.
Campuran
logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket.Logam
ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi
untuk cahaya yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam
dibawahnya dari proses oksidasi sehingga tidak menurunkan nilai logam yang
dilapisi. Lapisan ini digunakan untuk memproteksi kaca teleskop dan kegunaan
lainnya.
Beberapa kegunaan aluminium antara lain:
1. Sektor industri otomotif, untuk
membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.
2. Untuk membuat badan pesawat terbang.
3. Sektor pembangunan perumahan;untuk
kusen pintu dan jendela.
4. Sektor industri makanan ,untuk
kemasan berbagai jenis produk.
5. Sektor lain, misal untuk kabel
listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.
6. Membuat termit, yaitu
campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk
mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api.
7. Tawas, KAl(SO4)2.12H2O
digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.
8. Aluminium sulfat
Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan
mordan (pengikat dalam pencelupan).
9.
Zeolit Na2O Al2O3.2SiO2 digunakan
untuk melunakkan air sadah.
10. Aluminium Al2O3 untuk
pembuatan aluminium, pasta gigi, industri keramik, dan industri gelas.
Manfaat Talium
Talium
banyak memiliki manfaat misalnya:
1. Beberapa jenis reaksi gelombang
dimanfaatkan dalam system komunikasi militer
2. Talium sulfat, yang tak berwarna,
tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama
3. Talium yang dihasilkan dari kristal
natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi
radiasi sinar gamma
4. Kristal talium bromoiodide untuk
memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi
campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu -60
0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan RELAY
5. Dipakai dalam pembuatan roket dan
kembang api.
Manfaat Indium (In)
Beberapa
kegunaan Indium (In) yaitu:
1. Untuk industri layar datar (flat
monitor)
2. Sebagai campuran logam
3. Sebagai batang control dalam reactor
atom
4. SenyawaIndium (In) tertentu merupakan bahan
semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik
Manfaat Galium (Ga)
Galium
(Ga)
dalam kehidupan sehari-hari banyak dimanfaatkan sebagai:
1. semikonduktor, terutama dalam bioda
pemancar cahaya
2. menjadi alloy
Casino Slot Machines - Mapyro
BalasHapusFree Slot Machines 논산 출장안마 at Mapyro. Discover 과천 출장마사지 locations, hours, directions, and information for Casino Slot Machines in Las Vegas. 거제 출장안마 Play 광양 출장샵 Casino 상주 출장마사지 Slot Machines.